KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Perkembangan terkini di tengah masyarakat Kalbar, sungguh sangat mengejutkan. Pasalnya, semakin banyak masyarakat yang tidak peduli dengan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
“Masyarakat tidak lagi menganggap Covid-19 ini sebagai wabah yang menakutkan,” ungkap Cok Hendri Ramapon, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Pernyataan Legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini tentunya cukup beralasan. Mengingat semakin banyak masyarakat yang secara terang-terangan mengemukakan kalau Covid-19 ini sama dengan penyakit biasa seperti flu atau pilek.
Apalagi informasi yang telah diterima masyarakat luas bahwa orang-orang yang pernah terinfeksi virus kali pertama ditemukan di Wuhan, China ini, sembuh dengan sendirinya.
Belum lagi semakin banyaknya ditemukan kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berarti seseorang yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Swab Test, tetapi tidak menunjukkan gejala sedang sakit.
Anggapan masyarakat ini menyebabkan anjuran atau bahkan apa yang diwajibkan pemerintah dianggap sebagai angin lalu, atau sekedar agar tidak diciduk aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan dikenakan denda. Di antaranya kewajiban mengenakan masker.
Hal semacam ini tentu tidak boleh dibiarkan, supaya penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas di Provinsi Kalbar. “Pemerintah Daerah harus lebih gencar mensosialisasi standar penanganan Covid-19 ini,” harap Cok Hendri.
Ancaman saksi kepada masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, tambah dia, mesti dibarengi dengan sosialisasi bahwa Covid-19 ini benar-benar berbahaya, bukan penuh konspirasi segala macam.
Selain menggencarkan tentang seberapa bahaya Covid-19, Cok Hendri, juga menyarankan pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat.
“Untuk meningkatkan peredaran di masyarakat. Sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi global Covid-19,” pungkas Cok Hendri.(dik)