KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Rencana pembangunan di Kabupaten Sanggau untuk lima tahun ke depan tak bisa hanyanya ditentukan dari pemerintah. Semua elemen masyarakat harus terlibat sebagai bentuk partisipasi.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot ketika membuka seminar rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau tahun 2019-2024 digelar di lantai I Kantor Bupati Sanggau, Kamis (6/12).
Dikatakannya, perencaan pembangunan daerah berorientasi pada proses pendekatan teknokratik, partisipatif, politis serta top–down dan bottom-up.“Pendekatan teknokratik dilakukan dengan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Pendekatan partisipatif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,” katanya.
Sedangkan pendekatan politis fokusnya pada program yang ditawarkan calon kepala daerah terpilih pada saat kampanye yang disusun ke dalam RPJMD dan melalui pendekatan bottom-up dan top–down.
“Hasilnya diselaraskan melalui Musrenbang mulai dari tingkat desa, kecamatan, provinsi dan nasional, sehingga tercipta singkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran RPJMN dan RPJMD,” kata Ontot.
Ada dua narasumber yang akan memberikan materi dalam acara tersebut yakni dari Bappeda Provinsi yang disampaikan Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bappeda Kalbar, Buruh Paryono, dan Kepala BAPPEDA Sanggau, Kukuh Triyatmaka.
Ditemui usai seminar, Kepala Bappeda Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka menyampaikan bahwa lima tahun ke depan fokus pemerintah daerah masih pada seven brand images yakni infrastruktur, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan beriman
“Yang juga ditekankan Bupati adalah bagaimana mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat yang selama ini termarjinalkanlah,” ujar Kukuh.
Melalui seminar ini, lanjutnya, terungkap isu-isu strategis yang bisa dijawab dengan menyingkronkan visi misi Bupati. “Provinsi juga sudah mengintruksikan beberapa ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Karena mereka juga punya target-target yang harus disingkronkan. Seperti IPM, mewujudkan sekolah gratis dan sebagainya yang tentu sangat membantu daerah sehingga kita singkronkan. Termasuk Pak Gubernur nanti membantu keuangan provinsi sehingga nanti pada saat kami menyusun RPJMD sudah bisa kita masukan input dari provinsi. Sebenarnya Provinsi nunggu saya juga, target IPM mu apa misalnya, naik sekian,” terang Kukuh.
Seminar yang digagas Bappeda Sanggau tersebut dihadiri sejumlah pimpinan instansi vertikal, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sanggau, pimpinan BUMN/BUMD, tokoh agama, tokoh, adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, LSM dan organisasi wanita, PKK. (Ram)