Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Kabupaten Sanggau iku terlibat dalam program Gebrakan Pembagian 500 juta Masker yang dicanangkan Presiden Jokowi. Bahkan Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2020 terkait kewajiban seluruh warga memakai masker.
“Bapak Presiden Jokowi, tentunya melalui tim gugus tugas nasioinal menugaskan supaya pada hari ini kita melakukan gebrakan pembagian setengah miliar masker, dan seluruh kabupaten/kota terlibat di dalamnya,” kata Bupati Sanggau, Paolus Hadi ditemui usai apel peringatan HUT RI ke-75 secara virtual di kantor Bupati Sanggau, Senin (17/8/2020).
Secara khusus, PH, sapaan akrab Paolus Hadi, sudah meminta PKK, sebagai wadah pemberdayaan kelurga, untuk mendorong supaya masker-masker ini bisa didistribusikan ke keluarga-keluarga.
“Tadi setelah apel saya sudah menyerahkan secara simbolis untuk dilaksanakan. Selain PKK kita minta semua stakeholder termasuk masyarakat kita termasuk organisasi, karena kedepan sekarang kita melakukan gerakan massif, supaya orang-orang tak ada lagi yang tak menggunakan masker. Ini sudah standar,” tegasnya.
Payung hukum pun akan dipersiapankan melalui Peraturan Bupati (Perbup). Setelah melakukan gerakan massif, Pemda Sanggau melalui Gugus Tugas akan menyampaikan banyak hal berkaitan dengan protokol kesehatan.
“Kita akan bersama tim terus bergerak. Apabila nanti pada saatnya, kita akan melaksanakan sanksi. Ini sedang dipersiapkan. Tapi sebaiknya janganlah kita menunggu kena sanksi,” katanya.
Ditegaskannya lagi, mengenakan masker akan menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat, meski di Kabupaten Sanggau kasus Covid-19 nihil.
“Semua seluruh Indonesia (wajib pakai masker). Karena sekarang penyebaran ini harusnya kita mampu mengecek semua orang. Kita melihat berita, dengan dibukanya sekolah ternyata ada cluster guru dan murid. Nanti Kabupaten Sanggau kita sudah menyiapkan PCR mobile. Kalau kita punya seperti Sintang, hari ini dites kita sudah tahu hasilnya,” terangnya.
Saat ini, PH menyebut Gugus Tugas sudah melakukan sosialisasi secara massif. Bukan menunggu PCR, sekarang kita sudah melakukan sosialisasi massif. Kita sudah melakukan PCR, terhadap yang kita temukan reaktif. Tapi dengan adanya PCR (mobile) ini akan mempermudah. Nanti kalau kita lakukan razia, bisa saja. Ketika kedapatan tak pakai masker, kita langsung PCR. Karena orang bandel, kita harus curiga,” pungkasnya. (ram)
