Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Ajukan 100 Hand Tracktor ke Pusat, 2019 Sanggau Masih Fokuskan Padi

Ajukan 100 Hand Tracktor ke Pusat, 2019 Sanggau Masih Fokuskan Padi

Petani menggarap lahan pertanian di areal persawahan, Kab. Madiun, Jatim, Senin (14/7). Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik terhadap pendapatan petani, rata-rata pendapatan rumah tangga pertanian sebesar Rp. 2,2 juta perbulan atau Rp. 550.000 perkapita perbulan dengan asumsi rata-rata jumlah anggota rumah tangga empat orang. ANTARA FOTO/Siswowidodo/Asf/Spt/14.
Petani menggarap lahan pertanian di areal persawahan. ANTARA FOTO/Siswowidodo.

SANGGAU – Tanaman pangan seperti padi, jagung, termasuk cabai, masih menjadi fokus Dinas Ketahana Pangan, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau pada 2019.

“Itu menjadi prioritas kita ke depan. Dalam APBD ini apa yang sudah kita sepakati, harus kita laksanakan. Dan terkait capaian, terutama visi-misi bupati, dan Renstra dinas harus singkron.

Realnya, kita kan bicara komoditi. Itu yang menjadi patokan,” kata John Hendri, Kadishangpang Hortikan Kabupaten Sanggau.

Memprioritaskan padi, kata John, lantaran komoditi ini adalah kebutuhan dasar pokok. Untuk mencapai itu, harus menyiapkan komponen lainnya. “Bisa lahan, bisa juga alat, bisa juga saprodi. Kalau tidak, mana mungkin komoditi bisa hidup,” sebutnya.

Selain memanfaatkan lahan tidur, Dishangpang Hortikan juga melakukan optimalisasi sawah, mencetak lahan baru berupa cetak sawah. “Semuanya dalam rangka mendukung itu (komoditi),” tambahnya.

Sedangkan untuk bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) seperti hand trakctor dan mesin perontok padi, Dishangpang tetap berharap pada bantuan pemerintah pusat.

Kalau untuk bantuan. Untuk anggaran alsintan, sementara ini kita juga berharap dari bantuan pusat, misalnya handtrakctor maupun perontok padi. Tak cukup jika hanya mengandalkan anggaran daerah.

“Kita selalu mengusulkan handtracktor. Paling tidak 75-100 unit. Karena kita kan sesuai juga dengan luasan. Luas kita ini kan, kalau kita bicara sawah, kita punya lahan baku itu sekitar 46 ribu hektar. Kalau bicara lahan kering 55 ribu hektar. Lumayan luas. Makanya kebutuhan itu sangat pentin,” pungkas John. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *