KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Sempat diminta untuk ditutup, destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Sanggau, secara perlahan diperbolehkan dibuka. Demikian diungkapkan Asisten Bupati Sanggau Bidang Hukum dan HAM, dan Politik, Rizma Aminin pada acara sosialisasi penetapan protokol kesehatan pada tempat-tempat wisata, Kamis (2/7/2020) di aula lantai II kantor Bupati Sanggau.
Tak kurang dari 20 orang perwakilan dari 10 tempat-tempat wisata hadir dalam acara tersebut.
“Intinya pembinaan para pelaku usaha di Kabupaten Sanggau, sekaligus menjawab pertanyaan kawan-kawan pengelola pariwisata, kapan tempat-tempat wisata bisa dimulai. Makanya dalam kesempatan ini, tadi pembukaan oleh Sekda, narasumber dari Dinas Kesehatan dan BPBD,” katanya ditemui di sela-sela acara.
Rizma mengatakan, selama pandemi COVID-19 di Indonesia khsusunya di Kabuapten Sanggau, beberapa tempat wisata memang diimbau untuk melakukan penutupan sementara, sambil menunggu kondisi yang lebih baik.
“Kemudian sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengizinkan kegiatan-kegiatan perdagangan, kan ada diatur juga kementerian perdagangan, dan kementerian kesehatan, kita melakukan sosialisasi protokol kesehatan untuk membuka kembali tempat-tempat wisata,” ujarnya.
Rizma menegaskan jika pengunjung percaya tempat wisata yang ada bersih, aman dan sehat, pengunjung tentu akan berbondong-bondong datang.
“Saya yakin ini akan mematuhi protokol kesehatan, karena ini akan berdampak usaha mereka. Ini bisnis kepercayaan,” tutupnya.
Narasumber dari Dinas Kesehatan, Sarimin Sitepu merinci sejumla protokol kesehatan yang harus dipenuhi pengelola dan pengunjung tempat-tempat wisata.
BACA: Niat Pulang ke Sintang, Leher Robek Tersayat Benang Layang-layang
“Pertama-tama, pengunjung harus sehat. Melakukan thermo gun. Kalau suhu tubuhnya itu 37,3 derajat ke atas, maka disarankan untuk balik. Dilarang masuk. Kedua, wajib pakai masker. Kalau tidak bawa masker, kita harapkan pengelola wisata menyiapkan masker, baik dibagi atau dijual. Kemudian disiapkan sarana cuci tangan. Itu yang harus disiapkan pengelola. Begitu masuk ke ruang loket, harus jaga jarak,” beber Sarimin.
Sementara bagi tempat wisata yang memilik kolam renang, harus terus mengecek Ph airnya. Ph paling bagus antara 7,2-8. “Tak boleh kurang dari situ,” tegas Sarimin.
Senada diungkapkan narasumber dari BPBD Kabupaten Sanggau, Bernardus Anggoi. Terpenting kata dia, para pengelola maupun pengunjung tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Kita harus mengikuti SOP kesehatan, supaya penyebaran virus ini bisa kita hentikan. Karena bagaimanapun juga tempat wisata ini tempat berkumpul orang banyak,” pungkas Anggoi. (Ram)