KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Satu unit alat informasi gempa atau warning receiver system (WRS) tiba di Sanggau pada Jumat (26/6/2020). Bantuan dari BMKG Pusat yang terdiri dari satu monitor besar, Vsat Ubiqu dan mikrotiknya itu kini ditempatkan di Sekretariat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sanggau.
Kepala pelaksana BPBD Sanggau, Siron, mengaku pihaknya tak pernah mengajukan permohonan bantuan terebut. Bahkakn ia sendiri tak tahu persis urgensi bantuan tersebut.
“Itu murni bantuan pusat. Kami tidak tahu bagaimana prosesnya. Untuk prosedurnya pun kami juga tidak tahu. Mereka datang lalu masang alat itu, kami hanya nyiapkan tempat. Tempat yang cocok di TRC,” ungkap Siron, Senin (29/6/2020).
Disinggung urgensi peralatan tersebut dikirim ke Sanggau, sementara Kabupaten Sanggau jauh dari gempa, Siron mengungkapkan tidak mengetahuinya.
“Itu yang kami tidak tahu. Hanya saja mereka minta tempat untuk menyimpan peralatan itu. Untuk operasional langsung dari pusat,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku bersyukur atas bantuan tersebut.
“Saya berterimakasih sudah dibantu, walaupun kita zona aman dari gempa. Tapi itupun harus kita analisa lagi ni, masalahnya di Sintang itukan pernah ada kejadian yang menurut orang gempa. Dengan adanya alat ini nanti bisa terdeteksi,” pungkasnya.
Bupati berterimakasih sudah dibantu peralatan informasi gempa, namun dia sangat berharap perlatan lain seperti pemantau cuaca atau pendeteksi banjir, longsor juga bisa dibantu ke Sanggau karena sangat dibutuhkan.
“Karena potensi kita ini banjir dan longsor. Kalau alat itu, dibantu tentu sangat berguna,” pungkasnya.
Terpisah, Koordinator tekhnis pemasangan peralatan informasi gempa, Riyan Mahaga dikonfirmasi wartawan via selular, Senin (29/6) mengatakan tidak mengetahui urgensi peralatan tersebut dikirim ke Sanggau.
“Saya kurang tahu. Silahkan ditanyakan ke BMKG pusat, karena kalau dari saya dan tim hanya untuk pemasangan WRS New Gen saja,” jawabnya.
Fungsi alat tersebut diakuinya hanya sebatas menerima informasi gempa di seluruh Indonesia dan asia pasifik. Selain Sanggau, Ketapang juga dikatakannya mendapatkan peralatan tersebut. (Ram)