Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Air Cuci Tangan di RSUD M.Th Djaman Kosong, Petugas Screening Hanya Sampai Pukul 11.00

Air Cuci Tangan di RSUD M.Th Djaman Kosong, Petugas Screening Hanya Sampai Pukul 11.00

Foto—Anggota DPRD Sanggau, Yulianto mengecek air untuk mencuci tangan di RSUD M.Th Djaman yang ternyata tak mengalir, Kamis (25/6/2020)—Kiram Akbar

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Pelayanan RSUD M.Th Djaman dalam hal penangan dan penanggulangan pandemi Coronavirus Desease (COVID-19) menjadi sorotan. Protokol kesehatan justeru dinilai masih tidak maksimal. Demikian diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Yulianto, Kamis (25/6/2020).

Foto—-Petugas screning di depan pintu masuk utama RSUD M.Th Djaman yang juga kosong

“Kita terkejut melihat pelayanan RSUD M.Th. Djaman yang notabennya merupakan milik pemerintah. Saya lihat langsung untuk hari ini yang tersedia hanya sabunnya saja. Untuk airnya sendiri setelah keran kita buka, tak ada mengalir. Tong air juga kosong,” ujar Yulianto.

Padahal di masa pandemi, penerapan protokol kesehatan yang salah satunya mencuci tangan sangat perlu diperhatikan. Ia menyarankan, kalaupun air tak tersedia, seharusnya pihak RSUD menyiapkan hand sanitizer.

“Kalau untuk masker saya lihat pengunjung dari rumah sakit ini sudah memperhatikan, dan sudah disiplin. Tinggal bagaimana pihak rumah sakit menyediakan untuk cuci tangan. Jangan sampai putus. Karena rumah sakit notabenenya pintu depan pemutus Corona, apabila seperti ini, kita tak berharap terlalu banyak,” bebernya.

Selain itu, legislator Partai Hanura itu juga menyoroti tempat petugas screening di depan pintu masuk utama rumah sakit tersebut yang kosong. Sementara para pesien atau pengunjung rumah sakit masih ramai.

“Kalau bisa 24 jam. Setiap pengunjung yang masuk harus dilakukan tes suhu dengan thermo gun,” sarannya.

Menanggapi itu, Direktur RSUD M.Th Djaman, Edy Suprabowo mengatakan selama pandemi petugas screening bertugas dari pukul 08.00-11.00.

“Sampai loket tutup. Kalau ada pasien di atas jam tersebut akan dilayani di IGD,” kata Edy via Whats App, Kamis (25/6/2020).

Terkait soal air cuci tangan yang tak mengalir, seorang petugas RSUD M.Th Djaman sempat menjelaskan kepada Yulianto bahwa hal itu disebabkan leding yang tak mengalir. Meski juga memiliki sumur bor, tetap tak mencukupi kebutuhan air RSUD.

“Dari leding kita tampung dulu ke bak air, kapasitasnya enam ton. Itu untuk memenuhi kebutuhan air secara keseluruhan. Memang ada sumur bor, tapi juga harus disaring lagi. Dua kali saring.Untuk bagian ada masing-masing penampung airnya, misalnya untuk cuci darah, VIP, dan bagian-bagian lain,” pungkasnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Kabid Kemas Dinkes Sanggau: Kita Upaya Berbagai Cara Ibu dan Balita Datangi Posyandu

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Rendahnya persentase pengukuran dan penimbangan bayi dan Balita di tri wulah III …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *