KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sanggau kembali menorehkan prestasi di tingkat provinsi Kalbar. Sri Kurniawati yang mewakili Dekranasda Sanggau berhasil meraih juara I lomba desain busana muslim yang diselenggarakan Dekranasda Provinsi Kalbar pada Rabu (17/6/2020) pekan lalu.
Sri menceritakan proses kegiatannya dimulai dengan membuat desain yang dikumpulkan sebelum pandemi COVID-19. Busana karyanya diperagakan melalui patung.
“Adapun desain busana muslim kali ini menonjolkan batik khas Kabupaten Sanggau yaitu, Sabang Merah (Samer) dan juga kain tenun khas Kalimantan Barat,” jelas Sri Kurniawati, Selasa (23/6/2020).
Untuk para generasi muda yang berkeinginan menjadi desainer atau ingin mendesain, ia berpesan untuk selalu mengasah kemampuan yang dimilikinya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Sanggau, Arita Apolina, bersyukur atas raihan tersebut.
“Secara istimewa lembaga Dekranasda Kabupaten Sanggau mengucapkan terimakasih atas dukungan, bantuan, arahan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau yang juga telah berkenan selama ini membina Dekranasda Kabupaten Sanggau terutama berkaitan dengan pengembangan kreativitas bidang seni, kuliner dan banyak hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kerajinan,” ujar Apolina.
Terimakasih juga ia sampaikan pada Sri Kurniawati. “Sudah mendukung, mensupport kepada ananda kami ini untuk berkarya, berkreativitas dalam membawa nama baik Kabupaten Sanggau di tingkat Provinsi Kalbar,” tambahnya.
Kepala Dinas Disperindagkop dan UM Kabupaten Sanggau melalui Kabid Perindustrian, Sylverter Roy juga memberikan apreseasi atas capaian tersebut.
“Adapun hasil dari pada lomba ini merupakan hasil dari pada kreasi dan kreativitas anak daerah yang bisa digambarkan bahwa indsutri saat ini sudah mulai mengarah industri kreatif,” jelasnya.
Menurutnya industri kreatif Sanggau bearti sudah menggambarkan tidak kalah dari daerah lain.
“Adapun maknanya yang menjadi apresiasi kami adalah bagaimana menggabungkan fashion dengan kearifan lokal berupa kain batik Sabang Merah dan motif tenun yang ada di Kalbar. Ini selaras dengan apa yang menjadi cita-cita kami bahwa bagaimana mengangkat nilai atau gambaran tentang kedaerahan kita yang kaya akan motif dan corak,” ujarnya.
Sebagai pemerintah daerah, lanjut dia, kegiatan-kegiatan seperti ini harus bisa terus kita ikuti.
“Ini menjadi landasan kita untuk berpikir bahwa kita sudah mulai berangkat dari level yang lebih tinggi dan itu menunjukan bahwa kita siap untuk bersaing di tingkat-tingkat yang lebih tinggi,” tuturnya. (Ram)