Sabtu , 23 November 2024
Home / LANDAK / DPRD Nilai Penganganan Covid-19 di Landak Sudah Maksimal

DPRD Nilai Penganganan Covid-19 di Landak Sudah Maksimal

Ketua DPRD Landak, Heri Saman

 

KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Langkah pemerintah daerah Kabupaten Landak dalam menangani penyebaran covid-19 di wilayah Kabupaten Landak mendapat apresiasi positif dari DPRD Kabupaten Landak.

Ketua DPRD Kabupaten Landak Heri Saman menilai penanganan pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Landak melalui gugus tugas yang sudah dibentuk sejauh ini sudah dirasakan cukup maksimal.

“Kita sudah lakukan monitoring, seluruh jajaran pimpinan DPRD ke posko-posko selama ini sudah cukup baik, tinggal saran kita pada rapat terutama untuk antisipasi orang dalam pemantauan, orang-orang luar ditabatsi masuk di Kabupaten Landak terutama dari zona-zona merah,” jelas Heri Saman senin (18/5/2020).

Meski dinilai sudah cukup maksimal penangan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama ini, namun Heri Saman meminta agar pemerintah daerah melalui gugus tugas yang sudah dibentuk agar tidak lengah untuk terus melakukan pemantauan, terutama pada sejumlah sejumlah pintu masuk perbatasan antar kabupaten yang dinilai hingga saat ini  masih menjadi jalur rawan kelur masuknya orang dari sejumlah daerah termasuk dari zona-zona merah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Mengingat sebelumnya pemerintah daerah Kabupaten Landak sempat kecolongan dengan masuknya salah satu mahasiswa asal Kecamatan Sompak Kabupaten Landak dari zona merah Jakarta  yang mana  saat ini statusnya terkonfirmasi positif covid-19 sehingga berimbas kepada sejumlah tenaga kesehatan yang juga ikut reaktif saat menjalani rapid test setelah sebelumnya sempat melakukan kontak langsung terhadap pasien yang bersangkutan.

“Seperti contoh kemaren di Kecamatan Sompak itu kecolongan karena ada salah satu mahasiswa dari Jakarta pulang tidak tau rupanya reaktif, begitu diperiksa terkonfirmasif sehingga dampaknya membuat para tenaga kesehatan yang sempat menanganinya banyak yang reaktif dan sekarang lagi di isolasi mandiri,” tambah Heri Saman.

Heri saman juga meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Landak untuk tetap memperhatikan biaya hidup para warga yang diisolasi secara mandiri agar jangan sampai ada warga yang diisolasi secara mandiri namun kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan makanan yang diisolasi tersebut tidak diperhatikan, sehingga membuat si pasien berkeliaran diluar mencari makan.

“Jangan sampai mereka disarankan untuk isolasi, tau-tau makannya tidak diperhatikan akhirnya mereka keluar mencari makan dan ini bisa berbahaya,”ketusnya (Sab).

 

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *