KALIMANTAN TODAY – Para peneliti Prancis kini tengah menyiapkan uji coba pada manusia untuk mengetahui apakah nikotin bisa membantu tubuh menghadapi virus corona.
Laman the Independent melaporkan, Selasa (28/4), para ilmuwan mempunyai hipotesa tentang unsur kimia nikotin itu yang terdapat di rokok bisa mempengaruhi kemampuan molekul virus corona untuk menempel pada reseptor di tubuh manusia.
Proses uji coba ini akan melibatkan sejumlah petugas medis dan pasien. Sebagian dari mereka akan mengenakan perban nikotin dan sebagian akan memakai perban placebo. Mereka ingin melihat bagaimana perbedaan reaksi tubuh mereka terhadap Covid-19.
Pengujian ini menyusul data penelitian kesehatan publik yang menunjukkan 80 persen para perokok tidak tertular virus corona dibanding mereka yang merokok di usia dan jenis kelamin yang sama.
Profesor Jean-Pierre Changeux dari Institut Pasteur Prancis mengatakan, “Virus datang ke reseptor dan nikotin menghalangi proses itu sehingga mereka terpisah.”
Changeux bersama rekannya, Zahir Amoura, profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere, akan melakukan uji coba itu yang akan dimulai dalam wakti tiga pekan.
Peringatan tidak merokok
Amoura menuturkan, hasil uji coba ini bisa diperoleh dari pengujian sampel dari 1.500 petugas medis yang akan diamati bagaimana mereka memakai perban nikotin bisa membuat mereka tidak terpapar infeksi virus corona.
“Itu bisa memberi kita cara untuk mengurangi penyebaran virus,” kata dia.
Sebanyak 400 orang yang tengah dirawat di rumah sakit dengan gejala corona akan dilakukan uji coba yang sama untuk mengetahui apakah nikotin benar menghalangi proses infeksi.
Namun para peneliti menekankan, mereka tidak mau penelitian mereka ini mendorong orang jadi merokok yang memang berdampak buruk bagi tubuh.
“Itu bisa jadi malapetaka,” kata Changeux.
Para ilmuwan sudah memperingatkan orang untuk tidak merokok setelah studi pertama dipublikasikan sebab para perokok yang terinfeksi virus corona lebih berpeluang mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan perawatan intensif dibanding mereka yang tidak merokok.
Penjualan nikotin dibatasi
Profesor John Britton, direktur Pusat Studi Tembakau dan Alkohol Inggris, mengatakan kepada the Independent pekan lalu, uji coba itu cukup menarik tapi dia menegaskan orang yang merokok sebaiknya segera berhenti.
Di Prancis penjualan bahan pengganti nikotin sudah dibatasi untuk mencegah penyalahgunaan atau penggunaan berlebihan guna menghindari kekurangan stok produk seperti perban nikotin atau permen karet.
Kementerian Kesehatan Prancis melarang penjualan produk nikotin via daring dan membatasi penjualan di sejumlah apotik hanya untuk pasokan satu bulan dan mereka yang memberi harus mendaftar lebih dulu.
“Tim peneliti Prancis sudah menulis artikel keilmuan yang menarik serta memperlihatkan ada lebih sedikit pasien yang mengkonsumsi nikotin seperti perokok dibanding masyarakat lainnya,” kata Menteri Kesehatan Olivier Veran kepada parlemen Prancis.
“Tapi hati-hati, ini bukan berarti tembakau bisa melindungi. Tembakau itu membunuh.”
Sumber: Merdeka.com