Ratusan siswa SMA/SMK se-Kabupaten Landak mengikuti pelatihan Literasi Media dan Menangkal Berita Hoax yang di laksanakan di Aula Paroki Salib Suci Ngabang, (22/2) Kamis.
“Pada pelatihan ini kita memberikan materi utama tentang pembuatan vlog kepada para siswa/i yang ada di Landak. Selain itu kita juga memberikan pemahaman kepada siswa, bagaimana membedakan berita Hoax dengan berita yang akurat,” kata Pemateri Pelatihan tersebut, DR. Ari Junaedi.
Ari menjelaskan, dengan memberikan pelatihan tentang pembuatan vlog, diharapkan siswa bisa membuat video singkat tentang berbagai hal positif, seperti mengangkat potensi wisata di daerahnya, atau untuk berjualan di media sosial.
Menurutnya, vlog sebenarnya tidak begitu berbeda dengan blog yaitu sebagai sebuah media sharing melalui media internet. Perbedaanya adalah vlog adalah konten digital yang memanfaatkan media Visual dan audio yaitu video yang saat ini banyak dijumpai di YouTube. Sementara blog merupakan konten writer atau sharing melalui media internet dengan/melalui tulisan.
Secara sederhana, vlog atau video blog adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk Video yang sengaja ditayangkan kepada banyak orang secara gratis. Umumnya vlog dibuat untuk menyajikan informasi yang menarik, lucu, konyol, unik, edukatif.
“Harapan kita setelah mengikuti pelatihan ini, para siswa ini bisa menjadi vlogger yang bisa memanfaatkan video kreatifnya untuk hal-hal positif yang memberikan manfaat bagi mereka sendiri atau daerahnya,” kata Ari yang merupakan dosen di Universitas Indonesia ini.
Ditempat yang sama, Bupati Landak yang saat ini mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Kalimantan Barat, dr. Karolin Margret Natasa mengharapkan para pemuda yang ada di kabupaten Landak bisa memanfaatkan media sosial untuk hal positif dan dapat menangkal berita Hoax.
“Zaman telah berubah, pekerjaan orang-orang pun berubah. Era digital mendapatkan uang melalui media internet dan teknologi digital bukan sebuah mimpi lagi, sehingga ini harus dimanfaatkan oleh pelajar kita untuk menjadi hal positif, bukan malah menjadikan internet sebagai hal negatif, apa lagi sampai menyebarkan berita Hoax,” tuturnya.
Menurutnya, generasi muda saat ini memiliki kesempatan yang luas untuk meningkatkan potensi hidup mereka dengan penggunaan internet positif.
Namun sayangnya, kata Karolin, masih banyak anak-anak yang menggunakan internet dan media sosial untuk bermain game online atau sekedar untuk hal-hal yang kurang penting.
“Untuk itu, melalui pelatihan ini, anak-anak di Landak ke depan bisa menjadikan Internet sebagai wadah untuk berkreasi bahkan bisa mendatangkan penghasilan bagi mereka,” kata Karolin.