KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Pemerintah Kabupaten Landak melakukan penanganan dan pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) dengan terus mendata Orang Dalam Pemantauan (ODP) serta melakukan Rapid Test (RDT) COVID-19 pada masyarakat Kabupaten Landak dengan berfokus kepada orang yang bergejala serta kepada orang yang memiliki risiko tinggi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Landak Karolin Margret Natasa saat ditemui para wartawan usai menyerahkan bantuan kepada mahasiswa STKIP Pamane Talino, rabu (14/4/2020).
Karolin menjelaskan Pemkab Landak telah melakukan 1000 Rapid Test (RDT) COVID-19 selama dua pekan terakhir.
“Kami sudah melakukan Rapid Test (RDT) COVID-19 kepada 1000 orang. Yang menjadi prioritas adalah orang-orang yang bergejala seperti menunjukkan gejala demam, flu, sesak nafas dan gangguan pernafasan, kemudian juga mereka-mereka yang memiliki risiko yakni para tenaga kesehatan,” ungkap Karolin.
Bupati Landak menambahkan setelah dilakukan Rapid Test (RDT) COVID-19 terdapat 16 Orang Tanpa Gejala (OTG), namun orang-orang tersebut saat ini sedang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Sudah ada 16 Orang Tanpa Gejala (OTG) dan mereka semua saat ini sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kontak erat mereka yang serumah dengan mereka-mereka yang OTG juga sudah dilakukan Rapid Test (RDT) COVID-19 dan hasilnya negatif,” jelas Karolin.
Pemerintah Kabupaten Landak juga sudah menindaklanjuti dengan test konfirmasi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kepada 16 OTG tersebut.
“Kami menindaklanjuti dengan melakukan test konfirmasi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan sudah diambil sample untuk 16 OTG ini, dan kita masih menunggu hasil pemeriksaan pastinya dari Jakarta,” terang Karolin.
Sementara itu, untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah mulai berkurang yang dikarenakan kepulangan masyarakat ke Kabupaten Landak sudah mulai melewati masa puncaknya. Dari data COVID-19 Kabupaten Landak hingga tanggal 15 April 2020 yang masih berstatus ODP sebanyak 2.938 orang.
“Untuk jumlah ODP di Kabupaten Landak sudah mulai berkurang karena gelombang kepulangan sudah melewati puncaknya, tetapi masih ada yang masih berstatus ODP terutama orang-orang yang datang dari luar Pulau Kalimantan dan datang ke Kabupaten Landak,” kata Karolin (Sab).