Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Pemkot Siapkan Rumah Karantina Covid-19

Pemkot Siapkan Rumah Karantina Covid-19

Rumah karantina Covid-19 di Pontianak

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Sebagai langkah penanganan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah menyiapkan rumah karantina untuk isolasi penderita-penderita kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan gejala ringan dan asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, rumah karantina yang disiapkan adalah rusunawa di Nipah Kuning dengan jumlah 58 unit. “Kapasitasnya untuk menampung 58 orang,” ujarnya saat meninjau lokasi Rusunawa Nipah Kuning, Jumat (10/4).

Menurutnya, langkah itu dilakukan sebagai antisipasi agar mereka yang harus menjalani karantina bisa tertampung. Ia berharap tidak terjadi lonjakan pasien sehingga jumlah ruang isolasi yang disiapkan tersebut mencukupi. Untuk fasilitas ruang isolasi, pihaknya sudah menyiapkannya termasuk tempat tidur dan dapur untuk memasak. “Hanya tinggal melengkapi fasilitas lainnya seperti kipas angin dan perlengkapan lainnya,” ungkapnya.

Edi juga mengimbau warga Kota Pontianak agar tidak menstigma penyakit yang diakibatkan terinfeksi virus corona sebagai sebuah aib atau sesuatu yang mengerikan. Menurutnya, siapapun bisa tertular virus itu tanpa disadari. Untuk itu, dirinya mengingatkan agar tetap menjaga jarak atau physical distancing, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan pakai sabun, mengenakan masker serta makan makanan yang bergizi dan berolahraga. “Insya Allah kalau kita semua tertib dan mengikuti protokol kesehatan, semua ini bisa selesai,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menambahkan, rumah karantina tersebut dikembangkan sebagai rumah sakit darurat untuk isolasi penderita berstatus PDP dengan gejala ringan atau penderita asimptomatik yang dalam pemeriksaan positif tetapi tanpa gejala. “Ini adalah untuk mengantisipasi bilamana di rumah yang bersangkutan itu tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumahnya,” terangnya.

Namun menurut Sidiq, kalau sesuai dengan SOP, yang paling baik adalah isolasi mandiri di rumah. Selain kebutuhan gizinya terpenuhi dengan baik, pasien juga tidak merasa stres. Dengan kondisi yang tidak stres dan gizi yang baik maka proses penyembuhan akan lebih cepat. Terpenting, pasien disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri. Namun bilamana kondisi di rumah yang bersangkutan sudah tidak memungkinkan, seperti jumlah anggota keluarga yang banyak, maka pemerintah mencoba membuat alternatif agar pasien tersebut tetap beristirahat untuk pemulihan. Salah satunya dengan menyiapkan rumah karantina untuk isolasi penderita. “Intinya adalah agar tidak menularkan kepada orang lain,” pungkasnya. ( prokopim )

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *