Sampai sekarang mereka tidak bisa apa-apa. Kalaupun berjualan, percuma saja, karena tidak ada orang yang membeli
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Seyogianya, Jalan Gajahmada Kota Pontianak bukannya ditutup pada siang hari untuk mengantisipasi penularan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), karena kerumunan warga justru lebih banyak pada malam hari.
“Siang hari itu warga mencari nafkah, kalau orang-orang yang ngumpul itu malam hari,” ungkap Paulus Andy Mursalim, Anggota DPRD Provinsi Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Pontianak, ditemui di tempat kerjanya, Senin (06/04/2020).
Paulus menyaksikan sendiri ketika Jl Gajahmada ditutup pada siang hari, warga yang berbelanja harus berjalan kaki, karena kendaraan bermotor dilarang masuk atau melintas.
Kondisi tersebut sudah barang tentu menyulitkan warga yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dengan berjualan di Jl Gajahmada.
“Sampai sekarang mereka tidak bisa apa-apa. Kalaupun berjualan, percuma saja, karena tidak ada orang yang membeli,” sesal Paulus.
Kalau toko-toko itu terpaksa ditutup, lanjut dia, apa yang bisa mereka usahakan lagi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Mereka tidak memiliki dana standby untuk menunggu sampai berakhirnya pandemi global Covid-19.
“Tolonglah Pak Wali Kota, dievaluasi kembali penutupan Jl Gajahmada itu. Kalau bisa, cara penutupannya yang diubah atau dibalik, siang dibuka dan malam ditutup,” pungkas Paulus.(dik)