Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Ruas jalan negara di Kecamatan Beduai Kabupaten Sanggau kerap banjir ketika hujan deras. Bahkan, di awal April 2025, genangan air sudah sampai tahap melumpuhkan mobilisasi masyarakat.
Meski demikian meninggikan badan jalan bukanlah solusi. Demikian diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sanggau, Aris Sudarsono.
“Kalau untuk jalan di Beduai itu sudah ditinggikan oleh APBN. Cuma fenomena alam ini, permukaan air akibat hujan naik. Jadi jalan tetap tergenang. Intinya tidak bisa menyelesaikan dengan hanya meninggikan jalan,” kata Aris Sudarsono.
“Sementara pengendalian banjir yang lain tidak dikerjakan. Sekarang kan banyak penggusuran, normalisasi sungai, banyak bangunan-bangunan yang menghambat aliran sungai,” sambung Aris.
Menurutnya dengan terus-terusan meninggikan badan jalan tak akan mampu mengatasi banjir jika mitigasi banjir tak dilakukan. Banjir, kata dia, mencakup banyak faktor. Bukan semata-mata soal ketinggian badan jalan.
“Sementara yang lain tidak ada pengendalian air, tidak bisa. Contoh yang di Ambawang, berapa puluh tahun tak pernah bajir, tahu-tahu banjir. Sosok kota, ndak pernah banjir seumur-umur, kemudian banjir. Jalan itu hanya efek dari lain. Terkait penggusuran, alih fungsi lahan, pohon-pohon menjadi sawit. Jadi harus komprehensif, semua. Tidak hanya Dinas PUPR,” bebernya.
“Kalau jalan longsor mungkin Dinas PUPR yang bergerak. Tapi ini kan banjir,” pungkasnya. (Ram)
