KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemindahan layanan Puskesmas Sanggau ke lokasi yang baru di kawasan Komplek Sabang Merah disertai penerapan model pelayan baru yaitu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang didasarkan pada siklus hidup.
“Sebenarnya prinsip ILP dengan pelayanan sebelumnya itu kan tidak ada perubahan dari segi pelayanannya. Yang ada itu dikelompokkan berdasarkan siklus hidup dan terintegrasi. Pelayanan menggunakan klaster-klaster. Dan di sana (Puskesmas yang baru, red) sudah ruangannya berdasarkan klaster,” kata Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Junadi, Kamis (05/12/2024).
Jadi, kata Junaidi, tak ada lagi poli umum. Usia anak sampai ibu masuk dalam kluster II. Apapun keluhannya dilayani di kluster II. Pasien dewasa yang memiliki penyakit menular di kluster IV. Demikian pula usia produktif dan lansia masuk di kluster yang sama.
“Kalau dulu kan digabung di poli umum. Misalnya anak batuk pilek di situ, orang tua yang tekanan darah tinggi di situ. Sekarang itu dipisah,” sebutnya.
Junaidi menjelaskan, ILP mengintegrasikan mulai dari Puskesmas induk hingga Puskesmas Pembantu (Pustu). Diharapkan Pustu itu menjadi Pustu prima. Ia menjelaskan, sebenarnya tujuan ILP untuk mendekatkan akses layanan kesehatan.
“Kalau semua harus ke Puskesmas induk, itu kan tentu tidak semua masyarakat menjangkau, karena jauh atau cuaca. Maka yang ditingkatkan nanti itu Pustunya. Jadi selama ini di Pustu itu kan yang ada perawat saja. Nanti jika Pustu itu menjadi Pustu prima, paling tidak ada bidannya, ada perawatnya,” terang Junaidi.
“Sehingga balik lagi ke klaster tadi. Orang yang mengalami masalah di usia ibu dan anak, ada bidannya. Terkait dengan remaja dan lansia ada perawatnya. Kemudian nanti ada juga dua orang kader sebagai koordinator terhadap kader-kader yang di dusun. Posyandu itu kan di dusun,” pungkasnya. (Ram)