KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sanggau telah menyelesaikan rapat pleno pengitungan perolehan suara pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Kalimantan Barat dan Bupati/Wakil Bupati Sanggau di Pilkada serentak 2024 tingkat kabupaten pada Kamis (05/12/2024).
“Dini hari tadi sekitar pukul 01.45 KPU Kabupaten Sanggau telah menyelesaikan rekapitulasi. Kita juga sudah keluarkan surat keputusan tentang penetapan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dengan perolehan pasangan nomor urut satu 116.184 suara sah, nomor urut dua, 72.731 suara sah, dan yang terakhir mendapat suara sah 50.040 suara. Dari hasil tersebut kita sudah menetapkan melalui SK nomor 1414 tahun 2024,” ungkap Iis Supianto ditemui di ruang kerjanya, Kamis (05/12/2024).
“Sementara untuk hasil rekapitulasi hasil pemliihan Gubernur/Wakil Gubernur kita pada hari ini juga langsung menyampaikannya ke KPU provinsi untuk selanjutnya akan dilakukan rapat pleno tingkat Provinsi Kalbar tanggal 8 Desember,” sambungnya.
Sementara untuk tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Sanggau di angka kisaran 69,5 persen. Artinya ada 30,5 persen yang tidak memilih alias Golput. Meski begitu, Iis mengaku persentase tersebut masih di atas rata-rata partisipasi pemilih di kabupaten/kota se-Kalbar.
“Kalau mengenai apa penyebabnya, tentu kita akan melakukan riset terlebih dahulu. Kenapa kita tidak bisa menyimpulkan sekarang, karena KPU Kabupaten Sanggau bersama seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah gencar melakukan sosialisasi. Kita melakukan sosialisasi masif,” akunya.
Iis yakin tak ada satupun warga Kabupaten Sanggau yang tak mengetahui bahwa tanggal 27 November 2024 adalah waktu pencoblos. Jika masyarakat kurang bersimpati untuk mencoblos, hal itu kata Iis di luar kewenangan KPU.
“Maka penting bagi kita untuk dijadikan bahan evaluasi, ada apa kiranya. Terlebih penting, apabila kita menyimak dari pemberitaan, untuk seluruh Indonesia bahkan, untuk tingkat partisipasi ini rata-rata memang menurun. Artinya ini ada sebuah fenomena yang memang terjadi yang tidak bisa kita hindari. Bukan hanya di Kabupaten Sanggau saja,” ungkapnya. (Ram)