Kamis , 21 November 2024
Home / NEWS / Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

Foto–Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinaas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Stepanus Jonedi

 

 

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga tri wulan III tahun 2024, persentase prevalensi atau berisiko stunting di Sanggau naik-turun (fluktuatif).

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Stepanus Jonedi. Hal itu dapat dilihat dari persentase pengukuran dan penimbangan bayi dan balita.

“Pengukuran di Posyandu kan kita setiap bulan. Yang jadi permasalahan itu kan fluktuatif. Nilail Prevalensi stunting, nilai pengukuran kita. Kalau tri wulan II, persentase pengukuran 65 persen ke atas. Tri wulan III menurun, 31,98 persen. Itu pengukuran saja. Itu yang mengakibatkan salah satu akses prevalensi stunting kita naik,” kata Stepanus Jonedi, Rabu (20/11/2024).

Akibatnya, prevalensi stunting pada tri wulan II yang semula hanya 19 persen, naik menjadi 22 persen di tri wulan III triwulan III naik 22 persen. Step, demikian ia disapa, mengaku pihaknya telah berupaya agar ibu dan balita dapat datang ke Posyandu untuk melakukan pengukuran dan penimbangan badan.

“Kita sudah berupaya menarik minat masyarakat agar membawa balita untuk melakukan pengukuran. Ada pemberian makanan tambahan (PMT), arisan kader, ada penambahan pengetahuan kader, ada penghargaan untuk kader pada Jambore kemarin,” ungkapnya.

Ia menduga pengukuran dan penimbangan badan pada tri wulan yang hanya 31, 98 persen lantaran orang tua bayi dan balita hanya datang ke Posyandu karena membutuhkan bantuan kesehatan.

“Sementara yang balitanya sehat menganggap sudah ndak apa-apa (tidak melakukan penimbangan dan pengukuran, red). Padahal pengukuran itu sampai Balita tetap dilakukan, untuk melihat peta prevalensi stunting. Karena kan validitas kita mencari semaksimal mungkin berapa yang diukur,” bebernya.

“Untuk tri wulan IV paling cepat diketahui setelah tanggal 15 Januari 2025. Karena secara nasional penginputan paling lambat tanggal 15,” pungkasnya. (Ram)

Tentang Redaksi

Cek Juga

Dinkes Kembali Gelar Kampanye Germas, Sasar Kecamatan Mukok

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Setelah Kecamatan Parindu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau kembali menggelar kampanye Gerakan Masyarakat …