KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman mengaku upaya penurunan dan penanganan stunting terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Ia pun yakin angka stunting akan turun.
“Tanggal 9 saya akan ke Desa Rambin, Kecamatan Kapuas. Pertama kegiatannya adalah pengobatan gratis, pembagian paket untuk 15 anak stunting, untuk memperingati hari cuci tangan sedunia. Sekaligus saya mau meninjau jembatan CSR perusahaan yang katanya senilai Rp 2 miliar,” kata Suherman belum lama ini.
Ia memastikan program penurunan dan penanganan stunting terus berjalan melalui dinas terkait. Berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK.
“Ini terus berjalan. Kita optimis ini akan menurun. Namun untuk angka 14 persen sebagaimana target nasional, mungkin tidak akan tercapai karena banyak faktor yang mempengaruhi, tapi kita akan berupaya untuk selalu menurunkan itu,” ungkapnya.
Suherman mengatakan, seperti di daerah lain, di Kabupaten Sanggau juga menunjuk orang tua asuh bagi anak stunting. Dan akan terus dipantau Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial.
“Orang tua asuh itu kita tunjuk per OPD. Laporan akhir saya belum dapat, tapi progresnya terus menurun (stunting, red),” akunya.
Ia juga mengingatkan pesan Presiden Prabowo Subianto, agar dalam anggaran stunting jangan banyak pada rapat maupun seminar. Fokus pada pemberian makanan tambahan.
“Arahan Presiden justru jangan banyak rapat. Justru tidak tepat sasaran. Yang kita inginkan ini kan pemberian makanan tambahan seperti telur, dan lainnya. Tiga unsur sebetulnya, karbohidrat, protein, dan lemak nabati,” bebernya.
“Sudah mengarah ke sana. Kita memiliki tim penurunan percepatan stunting, koordinasinya berjalan. Tidak sering melakukan rapat,” pungkasnya. (Ram)