KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pasangan nomor urut 03, Yansen Akun Effendi-Andreas Sisen menawarkan program kerja bagi masyarakat Kabupaten Sanggau.
Fokus utama pasangan ini adalah menyelesaikan persoalan-persoalan di Kabupaten Sanggau. Utamanya masalah infrastruktur jalan dan jembatan, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Dengan APBD, itu bisa menjadi kekuatan dasar membangun Kabupaten Sanggau. Sebagai pemerintah daerah, Bupati dan Wakil juga melobi pemerintah pusat, sehingga seluruh program itu kita kawal sampai tingkat bawah,” ujar Yansen dalam konferensi persnya usai debat publik yang digelar KPU Kabupaten Sanggau, Rabu (06/112024) malam.
Terlebih, lanjut Yansen, Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Prabowo Subianto yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Gerindra. Partai yang juga mengusung Paslon YES.
“Sehingga bisa selaras dari pusat sampai daerah. Itu kekuatan kita membangun Sanggau ke depan,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Sanggau periode 2003-2008 itu menjelaskan, pemerintahan yang baik harus memenuhi tiga unsur: transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat. Hal inilah yang menurutnya belum terlihat di pemerintahan sebelumnya, PH-YO.
“Dalam mengambil kebijakan atau keputusan apa pun harus melibatkan masyarakat seluas luasnya dalam rangka uji publik, uji materi, uji kelayakan dan sebagainya, sehingga keputusan yang diambil itu harus pro kepada rakyat. Keputusan yang diambil itu harus memiliki dampak bagi kemajuan Kabupaten Sanggau,” terangnya.
Yansen juga menyoroti sumber daya alam yang begitu kaya di Kabupaten Sanggau. Menurutnya itu adalah anugerah Tuhan yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Sanggau, serta membuka lapangan kerja.
“Semuanya harus kita bangun dalam rangka merealisasikan tenaga kerja. Maka ada istilah pembangunan infrastruktur hilir. Potensi kita jadikan satu maka pengembangan positif bagi generasi muda,” ujarnya.
Sementara untuk generasi Z (Gen Z), ia menilai perlu diarahkan pada penguatan karakter. Gen Z tak hanya harus mampu dalam hal teknologi, tapi juga punya karakter yang kuat.
“Gen Z itu generasi pada saat adanya internet. Masih labil. Kita sebagai orang tua harus menyiasati. Artinya mereka lebih percaya misalnya pada google. Oleh karena itu kalau kita tidak bawa ke arah kebaikan, ke depan akan menjadi persoalan bagi daerah kita,” pungkasnya. (Ram)