KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Pontianak (Polnep) di Kabupaten Sanggau baru saja mewisuda 99 mahasiswa pada Selasa (15/10/2024) kemarin.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Sanggau, Didi Darmadi, berharap Pemkab Sanggau dapat melakukan intervensi pada dunia usaha maupun investor di Sanggau merekrut tenaga kerja lulusan PSDKU.
“Pemerintah Daerah mesti ada kerjasama dengan perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Sanggau. Baik BUMD, BUMN, dan Swasta lebih mengutamakan putra-putra daerah (lulusan Polnep PSDKU Sanggau) dalam perekrutannya,” kata Didi Darmadi, Jumat (18/10/2024).
Selain itu, lanjut Didi, sebagai upaya peningkatan SDM para fresh graduate (lulusan), pemerintah harus memiliki program-program pelatihan kerja sesuai dengan jurusan yang di pelajari ketika di kampus.
“Di Kabupaten Sanggau juga harus memiliki kelompok-kelompok usaha pertanian dan teknologi yang melibatkan para lulusan dari Polnep PSDKU,” terangnya.
Tak hanya pada Pemkab, Didi juga berharap kepada para lulusan memperbanyak relasi dan gunakan teknologi informasi untuk mencari inovasi.
“Semoga ilmu yang sudah ditempuh selama ini menjadi dasar teman-teman kita memasuki babak baru di dunia kemasyarakatan. Saya setuju dengan Pj. Bupati Sanggau bahwa cita-cita menjadi PNS bukanlah tujuan yang saklek,” sebut Politisi PKB ini.
Didi menjelaskan, berdasarkan data BPS tahun 2023, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Sanggau sebanyak 258.068 orang. Artinya ada banyak peluang usaha yang bisa dilakukan.
“Misalnya teman-teman yang lulus Akuntansi, buka jasa usaha ruang konsultasi akuntansi atau pendamping laporan keuangan untuk para Wirausaha swasta. Teman-teman yang lulus Teknik Mesin, buka usaha reparasi online yang siap datang ke rumah atau perkantoran. Teman-teman yang lulus Teknologi Pertanian, bisa buka usaha dalam bidang agribisnis,” bebernya.
Hal lainnya, lanjut Didi, para wisudawan bisa bekerja sama antar wisudawan. Lulusan Akuntansi, Teknik Mesin, dan Teknologi Pertanian bergabung menjadi satu dan membentuk kelompok usaha bisnis sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Misalnya kelompok usaha petani muda yang menggunakan teknologi sederhana dengan menghasilkan produk pertanian yang higienis atau bekerja sama dengan petani-petani di daerah mengembangkan ekosistem produk pertanian yang memanfaatkan teknologi masa kini,” terang Didi.
“Petani kita bisa maju dengan hasil taninya dan teman-teman bisa terlibat di dalamnya,” tambahnya. (Ram)