Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Komunitas Putra Putri Sanggau Gelar Seminar Budaya, Pj. Bupati: Ini Luar Biasa!

Komunitas Putra Putri Sanggau Gelar Seminar Budaya, Pj. Bupati: Ini Luar Biasa!

Foto—Pj. Bupati Sanggau, Suherman didampingi Ketua Komunitas Putra Putri Sanggau (KPPS), Pembina KPPS, Didi Darmadi, serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar, Eva Gantini, memukul gong tanda dimulainya seminar kebudayaan, Kamis (15/08/2024) di gedung MABT Sanggau—Kiram Akbar

 

KALIMANTANTODAY,SANGGAU. Apresiasi tinggi diutarakan Pj. Bupati Sanggau, Suherman pada Komunitas Putra Putri Sanggau (KPPS) yang telah berhasil menyelenggarakan seminar kebudayaan, Kamis (15/08/2024) di gedung Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Sanggau.

Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu tak sungkan menyebut, Komunitas Putra Putri Sanggau sebagai aset pemerintah daerah yang perlu dijaga dan dikembangkan.

“Saya pikir apa yang telah dilakukan ini luar biasa. Apalagi Komunitas Putra Putri Sanggau mampu menyelenggarakan kegiatan ini dengan sumber dananya langsung dari kementerian, bukan dari pemerintah daerah. Tentu saya harus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” katanya ketika membuka acara.

Seminar kebudayaan yang digelar Komunitas Putra Putri Sanggau kali ini mengangkat tema pentingnya orisinalitas dan kekayaan intelektual terhadap penciptaan karya objek pemajuan kebudayaan.

Selain sebagai wadah silaturahmi para pelaku budaya, Suherman berharap Kabupaten Sanggau secara konsisten tetap menelurkan prestasi dalam bidang budaya di tingkat nasional sehingga Sanggau akan semakin bermartabat di Indonesia.

“Berkembangnya budaya akan sangat membantu menambah wawasan anak muda. Saya juga melihat masih banyak potensi budaya yang harus digali. Artinya, tidak hanya sekadar ditampilkan, tetapi juga mesti didaftarkan sebagai kekayaan intelektual daerah,” ujar Suherman.

“Sanggau sendiri sudah pernah mendapat surat pencatatan seni Sabang Merah. Sabang merah sudah menjadi milik Sanggau dan kita harus bangga,” tambahnya.

Ketua Komunitas Putra Putri Sanggau, Baliya Tiakh Alqadri menyampaikan, tahun lalu pihaknya mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan mendapatkan program untuk sinema mikro.

“Kegiatan ini didukung Kementerian Pendidikan dan LPDP Kementerian Keuangan,” katanya.

Ia berharap generasi muda dapat melahirkan budaya di berbagai bidang dengan karya yang orisinil. Karya yang bersifat orisinil tersebut nantinya dapat dilegalkan secara hukum menjadi kekayaan intelektual bagi daerah.

“Layar Budara yang diciptakan, sejatinya Budara ini artinya Bumi Daranante, sekarang sedang didaftarkan di Kemenkumham, nama Budara diharapkan menjadi ciri khas daerah termasuk juga logonya,” ungkapnya.

Sementara itu, Pembina Komunitas Putra Putri Sanggau, Didi Darmadi mengapresiasi acara seminar kebudayaan tersebut. Meski masih dalam lingkup yang kecil, setidaknya menjadi awal untuk agenda yang lebih besar di kemudian hari.

“Saya senang dan sangat bangga karena dana kementerian bisa sampai ke daerah melalui anak-anak muda. Semoga ke depan komunitas lain juga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik untuk berkontribusi bagi kebudayaan daerah,” harapnya.

Ia juga berharap sosialisasi terkait pentingnya mendaftarkan hak kekayaan intelektual ke Kemenkum HAM akan terus berlanjut.
“Pemerintah Daerah juga harus ikut mendukung untuk sosialisasi ke komunitas seni dan budaya di Sanggau,” pungkasnya.

Seminar tersebut menghadirkan dua nara sumber yaitu, Cicilia Eva, pelaku dan pemerhati budaya, dan Eva Gantini, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Kantor Wilayah Kemenkum HAM Kalbar. (Ram)

Tentang Redaksi

Cek Juga

Dinkes Klaim Persentase Stunting di Sanggau Turun Drastis, Jadi Segini

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Meski persentase pervalensi stunting di Kabupaten Sanggau tahun 2024 naik-turun (fluktuatif), namun …