KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Anggota Komisi II DPR RI Dapil Kalimantan Barat 1, Cornelis beserta istri Frederika Cornelis menghadiri Perayaan Natal Perkumpulan Sosial Keluarga Sengah Temila (Perkesta) yang dilaksanankan di Rumah Betang Pontianak, Minggu (07/01/2024).
Perayaan Natal dipimpin langsung oleh Pendeta Ishak B. Riwu, S.Th. yang menyampaikan pesan damai dan suka cita ditengah keberagaman.
“Damai Sejahtera itu hadir ditengah-tengah kita dalam keberagaman, kita yang berbeda-beda tapi kita satu didalam Kristus,” katanya.
Sementara Cornelis dalam sambutannya mengatakan Perkesta ini dulunya dibentuk untuk orang-orang Sengah Temila Kabupaten Landak yang mengalami kesulitan, terutama saat mereka berada di Kota Pontianak.
“Tahun 1969 saya masuk Kota Pontianak. Nah ini banyak orang kita yang sakit, meninggal tidak ada saudara. Dapat masalah disini tidak ada yang mengurus. Makanya terpikirlah untuk membentuk perkumpulan orang Sengah Temila. Termasuk saya waktu itu terlibat disitu,” ungkap Cornelis.
Dalam pidatonya Cornelis juga menanggapi persoalan pengurus Perkesta yang mengalami kesulitan dalam pendanaan organisasi yang sempat diungkapkan oleh Ketua Perkesta Kota Pontianak Adrianus Juler.
“Nah, sebenarnya mencari uang itu gampang. Dikasi mereka iuran satu bulan misalnya sepuluh ribu atau lima ribu atau berapa kemampuannya,” jelas Cornelis.
Namun Cornelis menyebut sebenarnya persoalan manajemen yang menjadi kelemahan orang Dayak dalam mengelola suatu organisasi kemasyarakatan.
“Manajemenya sangat buruk, tidak terlalu paham berorganisasi, itu persoalannya. Selain itu anggotanya tidak disiplin. Saya berani ngomong begini karena saya mengurus Dayak itu sudah memasuki 50 tahun lebih. Oleh karena itu tantangannya manajemen,” tegas Cornelis.
Cornelis yakin jika seluruh anggota sudah memiliki iuran saat ini Perkesta sudah memiliki dana hingga miliaran rupiah.
“Bagaimana meyakinkan anggota bahwa organisasi ini penting, terutama masalah-masalah sosial. Kalau kita semua disiplin membayar iuran saya yakin kita sudah memliki 50 miliar,” ungkapnya.
Cornelis meminta Ketua Perkesta saat ini untuk melakukan pendataan masyarakat Dayak Sengah Temila karena tantangan organisasi selanjutnya adalah membela masyarakat Dayak yang terkena kasus hukum. (lukas)