KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau, Bassilinus mengakui jika persentase vaksinasi Japanese Enchepalitis (JE) di Kabupaten Sanggau masih rendah. Sejak dilaunching pada 26 September 2023 lalu, capaiannya baru sekitar 40 persen.
“Target kita sejauh ini, kalau dilihat rillnya per kabupaten/kota, memang kita masih rendah. Kita (Sanggau) baru sekitar 40-an persen. Cuma ini terkait dengan distribusi vaksin. Dari pemerintah pusat kemudian ke pemerintah provinsi, kemudian oleh provinsi mengalokasikan pembagiannya distribusi ke semua kabupaten/kota,” kata Bassilinus, Selasa (24/10/2023).
Ia menyebut target sasaran vaksinasi JE di Kabupaten Sanggau sekitar 104 ribu lebih. Ia kembali menyebut distribusi vaksin menjadi kendalanya. Meski ia mengaku pihaknya telah menyurati Pemprov, namun jatah vaksin yang didapat nantinya akan dibagi lagi ke Puskesmas se-Kabupaten Sanggau.
“Karena ketika selesai vaksinasi, kita ajukan, selesai ajukan lagi. Tetapi pengajuan kita ini kadang-kadang kembali lagi ke Pemprov yang mengaturnya. Kita akhirnya menyesuaikan. Kita juga harus lihat alokasi dari pusat turun ke provinsi ke kabupaten, ke Puskesmas,” terangnya.
“Jadi misalnya kita menargetkan 10 ribu, kita hanya mengusulkan. Nanti turun dari Pusat ke provinsi berapa ribu, dibagi menjadi 14 kabupaten/kota, dapatlah kita berapa. Setelah kita dapat, kita atur lagi untuk didistribusikan ke Puskesmas,” jelas Bassilinus.
Meski baru 40-an persen, Bassilinus optimis pada 26 November 2023, vaksinasi JE di Kabupaten Sanggau beres 100 persen. Namun kembali lagi, kata dia, selama distribusi dan vaksin tersedia. Ditambah lagi kemampuan para tenaga medis di Puskesmas. Selain itu pula dukungan pihak sekolah karena sasaran vaksinasi JE 90 persen adalah anak usia sekolah.
“Target kita ini tanggal 26 November ini selesai. Mengapa dilaksanakan selama dua bulan. Kalau kita lihat vaksin JE ini hampir sama dengan jenis vaksin Covid. Jadi perlakuannya, kalau sudah keluar memang selama dua bulan itu sudah harus bisa diselesaikan oleh kawan-kawan Puskesmas,” pungkasnya. (ram)