KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau bekerjasama dengan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) membentuk forum diskusi anak muda yang diberi nama Samudera Bekudongk.
“Kali ini formatnya kami dari Bidang Perindustrian didaulat menjadi penasehat. Sehingga pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) nya itu lebih terarah, karena kita punya data dan konstituen binaan,” kata Sylverster Roy, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkop dan UM Sanggau, belum lama ini.
Ia menyebut ada beberapa target ditekankan tahun ini, yaitu 10 pelaku IKM. Roy meminta para calon 10 pelaku membuat program yang tidak biasa.
“Saya sudah sarankan supaya membuat program yang out of the box. Di luar dari kegiatan rutin dinas, seperti pelatihan, pembinaan, pendataan, legalitas, itu di dinas. Kalian anak muda inkubator itu jangan di situ.
Kalian bisa bikin ke konten, memfasilitasi pasar, itu kan programnya revolusi atau agak barulah. Kemudian membuat toko sendiri yang sifatnya penjualan merchandise,” beber Roy.Ujungnya, lanjut dia, dapat bikin kemitraan dengan dukungan Bupati Sanggau atau Dipserindagkop dan UM memfasilitasi bagaimana model market, toko atau perusahaan itu bisa berkolaborasi produk IKM.
“Kalau sasarannya, sekarang sama-sama IKM tapi programnya yang saya arahkan agak sedikit berbeda dengan dinas. Satu di antaranya muatan konten itu. Sayangnya tiktok shop sudah tidak ada, tapi saya bilang tak usah khawatir, masih banyak media lain. Dan konten itu akan bisa dipakai terus,” ujar Roy. Ia mengaku sebelumnya, ketika bertemu dengan Kemendagri belum tahu seperti apa pola LTKL. Kali ini ketika menggandeng dinas, program-program yang ditawarkan bisa menyatu.
“Jadi targetnya sih 10 dulu, yang dibuatkan video, kemasan, dan pendampingan. Targetnya 2025 kita tuan rumah untuk konferensi LTKL. Harapannya sudah ada produk akhir yang sudah bisa ditunjukkan,” pungkasnya. (ram)