KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Sanggau, Sylverster Roy menyebut ada tiga jenis UMKM di Kabupaten Sanggau.
“Kerajinan, makanan-minuman, dan lainnya. Kerajinan itu termasuk jahit-jahitan, ukir-ukiran. Kalau makan-minum itu ya makan-makanan. Tapi yang industri ya. Satu lagi itu industri kreatif seperti buat web, pembuatan teralis, pengelasan dan semacamnya. Modal usahanya kita bagi juga, kecil dan menengah. Yang kecil itu dibagi lagi, formal dan non formal. Yang banyak itu non formal,” kata Sylverster Roy, Senin (31/07/2023).
Ia mengatakan, dari tiga jenis itu, jenis UMKM makan-minum yang memiliki potensi besar. Roy, sapaan Sylverster Roy menduga, lantaran si pelaku usaha lebih mudah dalam menjual. Selain itu harga keekonomiannya mudah ditebak. Hal ini berbeda dengan jenis kerajinan.
“Yang sulit itu (jenis) kerajinan kalau bicara harga. Pertama karena tidak banyak. Kita tidak punya industri unggulan yang khusus seperti di Sintang, seperti tenun. Kedua, harga kerajinan di Sanggau relatif lebih mahal. Jadi harga itu tidak standar,” ungkapnya.
Roy menjelaskan, jika dikonversi, produk kerajinan tangan sebenarnya sama dengan upah tenaga kerja. Sementara tak bisa membanderol harga tinggi pada produk kerajinan karena banyaknya persaingan.
“Khususnya dari Jawa, sehingga sulit menembus pasaran luar. Paling-paling kami strateginya itu, coba membuat produknya yang unggul seperti rotan. Kalau bambu agak susah. Agak tinggi (harganya) tapi whort it kalau kata orang jaman sekarang. Cuma itu kan tidak massal. Bikin lima satu bulan. Itu problem kita. Kalau di Jawa itu kan konversinya tidak ada, karena memang mereka perajin. Kalau di sini, begitu sawit panen mereka berhenti,” Beber Roy.
Tapi tak lantas membuat Roy mundur. Pihaknya menggandeng orang-orang yang memang memiliki jiwa wirausaha.
“Salah satunya seperti yang di Mengkiang itu. Dulunya itu dia cuma sambilan, sekarang sudah banyak fokus ke perajinnya. Itu satu dari sekian banyak. Jadi sudah hampir menggeser kerjaan utama,” pungkas Roy. (Ram)