Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Pembangunaan Alun-alun Kota Sanggau untuk Penuhi 20 Persen Ruang Terbuka Hijau

Pembangunaan Alun-alun Kota Sanggau untuk Penuhi 20 Persen Ruang Terbuka Hijau

Foto—Pengerajaan alun-alun Kota Sanggau—ist

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Kepala Dinas Perumahan, Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DPCKTRP) Kabupaten Sanggau, Didit Richardi mengatakan pembangunan alun-alun Kota Sanggau, persis di seberang gedung Pengadilan Negeri Sanggau, adalah untuk pemenuhan 20 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Sanggau.

“Mengandalkan hutan kota itu belum cukup 20 persen RTH kota. Jadi ini salah satu kita menjawab kebutuhan RTH. Selain itu, untuk masyarakat berukumpul. Karena sekarang ini kan lebih pada indeks kebahagiaan warga kota. Jadi sama seperti kota-kota lain, kita perlu wisata kota di dalam,” kata Didit Richardi, Senin (19/09/2022).

Ia mengakui saat ini Pemkab belum dapat memenuhi sarana dan prasarana yang membuat masyarakat betah di Kota Sanggau. Pembangunan alun-alun tersebut diharapkan masyarakat kota tak perlu lagi berwisata ke luar kota. “Mereka bangga di dalam daerahnya ada ada tempat-tempat wisata,” ujar Didit.

Pengerjaan alun-alun akan dilakukan selama tiga tahap. Untuk sekarang anggaran yang digelontorkan untuk pengerjaannya sekitar Rp. 4 miliar. Di alun-alun itu nanti, kata Didit, tak hanya berisi RTH, tapi juga food court, ruang komunitas untuk menyalurkan hobi, dan trotoar yang memanusiakan pejalan kaki. Pihaknya juga mendorong pembangunan RHT di ibukota kecamatan-kecamatan.

“Rp. 4 Milar itu murni dari APBD Kabupaten. APBD Provinsi itu hanya intervensi di trotoar. Yang murni dibantu provinsi itu hanya air mancur. Nanti kedepannya, kita tawarkan untuk lanjutkan ini. Karena provinsi juga concern terharap RTH,” terang Didit.

Ia berharap pembangunan alun-alun juga bukan hanya dari pemerintah. Pihak swasta pun digandeng.

“Seperti food court ini rencana kami tawarkan ke swasta. Karena ndak mungkin APBD mampu. Juga videotron yang rencananya dekat dengan tempat parkir itu. Itu kami tawarkan ke pihak ketiga. Karena kalau mengandalkan APBD, tidak akan terwujud RTH yang kita inginkan,” bebernya.

Ia berharap sebelum masa jabatan PH-YO berakhir pada 2024, pembangunan alun-alun sudah selesai.

“Sejauh ini tak ada kendala (berarti). Kemarin itu kita membuka saluran drainase. Rupanya terlalu kecil, makanya dilebarkan. Itu yang memakan waktu,” pungkasnya. (ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *