KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Satu di antara misi yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Sanggau adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat berbasisi ekonnomi kerakyatan dan nilai-nilali kearifan lokal.
Demikian diungkapkan Bupati Sanggau Paolus Hadi ketika membuka kegiatan yang di selenggarakan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sanggau, Selasa (23/08/2022) kemarin.
Kegiatan yang mengangkat tema membangun sistem rantai pasok komoditi kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Sanggau itu juga dihadiri perwakilan Direktur pengelolaan dan pemasaran hasil perkebunan direktorat jendral perkebunan Kementerian Pertanian RI, Noormansyah Syahcrudin (hadir melalui zoom metting), Ketua DPRD Sanggau, Jumadi, Sekretarus daerah Kukuh Triyatmaka, perwakilan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, kepala OPD di lingkungan Pemkab Sanggau perwakilan Gapki Kalbar, perwakilan perusahaan sawit di Sanggau dan lembaga mitra pembangunan di Sanggau dimana sub sektor perkebunan menjadi pilar utamanya.
“Luas tanaman perkebunan kita 423.871 hektar,” ujar PH, sapaan akrab Paolus Hadi.
PH menjelaskan, sistem pengelolaan perkebunan di Sanggau ada dua kelompok besar. Pertama, pengelolaan perkebunan oleh korporasi. Utamanya yang dikelola perusahaan kelapa sawit yang tercatat ada 43 perusahaan. Kedua, pengelolaan perkebunan oleh masyarakat untuk tanaman kelapa sawit, karet, lada, kakao dan kopi.
“Tantangan terbesar kita di perkebunan ini adalah masih rendahnya produktivitas dan juga isu lingkungan yang masih menjadi isu global dimana kita harus memastikan keberlanjutan pembangunan perkebunan tidak akan berdampak pada kerusakan lingkungan,” terangnya. (Ram)