KALIMANTAN TODAY – Tim Forensik Gabungan akan menyerahkan hasil autopsi ulang jenazah Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J ke Bareskrim Polri pada Senin (22/8) besok. Ini diungkapkan Ketua Tim Forensik dari Dokter RSCM Ade Firmansyah Sugiharto.
“Hari Senin kita berikan kepada Bareskrim (Polri). (Hasil) Sudah ada, tapi kami berikan kepada Bareskrim ya,” kata Ade saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (21/8).
Ade enggan mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J. Termasuk perbedaan hasil dari autopsi pertama dan kedua ini.
“Saya enggak bisa bilang apa-apa ya, pokoknya kami serahkan dulu ke Bareskrim aja itu aja dulu, utama yang penting itu dulu kami serahkan. Pokoknya kewajiban kami (serahkan hasil autopsi ulang),” katanya.
“Senin siang,” lanjutnya saat ditanyakan kapan ke Bareskrim.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan rencana penyerahan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J besok.
“Senin mas nunggu hasil,” kata dia.
Proses Autopsi Ulang
Sebelumnya, Tim Forensik melangsungkan proses pemeriksaan terhadap sampel yang telah diambil dari jasad Brigadir J. Hal itu sebagai bagian dari proses autopsi ulang guna menjawab sejumlah kejanggalan kematian Brigadir J yang ditemukan keluarga.
Ade Firmansyah Sugiharto selaku Ketua Tim Forensik dari Dokter RSCM menjelaskan, saat ini tahapan autopsi ulang telah sampai pada penelitian bahan 45 slide mikroskopik yang didapat dari 20 sampel.
“Jadi, gini kalau tahapannya itu abis kita ambil sampel, itu kan ini diproses. Dari 20 an sampel yang kita ambil dari tubuh jenazah almarhum, jadi awal ini kita proses sudah jadi 45 slide,” kata Ade saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/ 8).
Pada proses yang membutuhkan waktu sekitar delapan minggu atau dua bulan ini, tim meneliti jaringan pada tiap slide mikroskopik menggunakan alat mikroskop. “Slide mikroskopik. Jadi dari jaringan, jaringan diproses terus jadi slide mikroskopik, nanti diperiksa di bawah mikroskop,” ucap Ade.
Dengan memakai alat untuk melihat sel jaringan tersebut, tim akan meneliti setiap slide yang sudah diambil dari sampel Jenazah Brigadir J. “Kalau slide kurang pas, kita akan minta potong dari jaringan dan kita bisa minta diproses jadi slide lagi lalu kita periksa lagi. Ini ada 45 slide,” sebutnya.
Apabila slide yang diambil kurang tepat, maka proses tersebut akan diulang dengan memotong sampel yang lainnya, guna mendapatkan slide mikroskopik lagi.
“Nah, kita perlu motong lagi, kita proses lagi pasti akan nambah lagi. Nah itulah yang dua sampai empat minggu butuh waktu pemrosesan itu karena itu.Banyak yang harus kita periksa,” tambah dia.
Apabila hasil pengamatan slide telah diidentifikasi, maka Tim Forensik bakal mencocokkan temuan tersebut dengan catatan maupun foto hasil autopsi yang telah dilakukan sebelumnya.
“Jadi setelah ini kita periksa, kita akan cocokkan dengan foto dan catatan kita. Nanti kita lihat lagi, periksa lagi. Kalau misalnya sampel yang sudah jadi slide ternyata ga representatif, harus kita proses lagi, gitu,” ujarnya.
Sumber: merdeka.com