KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Kegiatan Temu Pendidik Nusantara (TPN) IX kembali akan digelar di Kabupaten Sanggau. Berbeda dari dua tahun sebelumnya, TPN kali ini akan dilaksanakan secara off line.
“Rencananya di Sanggau tanggal 28 Agustus 2022 di SMKN Sanggau. Mulai dari 08-16.00. Peserta guru dari Sanggau dan Sekadau. Hingga saat ini yang terdaftar secara resmi itu sudah 182 orang,” kata Anisa Fitri, Ketua Panitia TPN IX, Selasa (16/08/2022).
Terdaftar resmi, kata Anisa, artinya peserta juga mendaftar ke panitia pusat di Jakarta. Sementara yang sudah mendaftar secara lokal ke panitia di Sanggau sudah ada 25 orang.
“Total itu ada 207 peserta. Rencananya Kabupaten Landak akan merapat ke Sanggau. Kalau Melawi dan Kota Pontianak itu mereka ada tersendiri. Jadi untuk Kalbar itu mereka ada tiga pusat pelaksanaan, Sanggau, Melawi, dan Pontianak,” jelasnya.
Anisa mengatakan, kegiatan TPN berawal dari keresahan para guru tentang praktik mengajar di sekolah. Pengalaman para guru yang telah mengajarkan praktik-praktik baik selama ini kan tidak pernah terpublikasi.
“Paling publikasi yang pernah dilakukan melalui koran. Praktik secara langsung, melalui temu pendidik nusantara ini. Dan ini dilakukan secara offline tadi di 50 kabupaten/kota se-Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Komunitas Guru Belajar Kabupaten Sanggau ini juga menceritakan, sebelumnya TPN terpusat di Jakarta, sehingga sangat kecil peluang guru-guru untuk ikut. Terlebih TPN merupakan kegiatan ini mandiri yang harus mengaluarkan biaya sendiri.
“Itu yang membuat guru-guru berpikir panjang pergi ke Jakarta. Sedangkan untuk pelaksanaan di daerah ini dilakukan semenjak pandemi. Pertama 2020 secara online, pelaksanaannya di Sanggau. waktu itu kita live dengan Pak Bupati. Tahun 2021 pelaksanaanya di Sanggau ada 65 peserta. Itu juga sama, ada tiga kelas: Kemerdekaan, Kompetensi dan Pameran Karya,” bebernya.
Pun demikian pada TPN IX nanti. Anisa menjelasakan Kelas Kemerdekaan diisi sharing guru-guru tentang praktik baik guru-guru yang sudah mereka lakukan, sehingga nanti bisa ditiru oleh guru-guru lain. Semua materi yang disampaikan pada Temu Pendidik Nusantara IX, itu berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru yang akan diimplementasikan di tahun 2024.
“Kemudian ada Kelas Kompetensi. Nanti akan ada guru-guru yang sharing tentang modul-modul yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Di situ teman-teman guru sebagai peserta bisa langsung praktik. Misalnya ada salah materi tentang assesmen diagnosis murid,” sebutnya.
Anisa menjelaskan, dalam Kurikulum Merdeka, penekanan tidak hanya pada murid, tapi juga pada guru, bagaiaman me-assesmen murid. “Sehingga ketika nanti mengajar bisa disesuaikan dengan profil murid yang ada. Untuk kelas Kompetensi kita ada tujuh pembicara. Ada satu modul diisi tiga pembicara. Kombinasi dari PAUD sampai SMP,” sebutnya.
Anisa berharap, TPN IX jadi pintu utama mempelajari atau memahmi lebih dalam tentang Kurikulum Merdeka.
“Dalam kurikulum itu menuntut kemandirian dari guru. Tidak ada lagi ketika ada kurikulum, guru-guru dikasih pelatihan. Sekarang itu diharapkan, bekerja sama dengan komunitas guru, ada komunitas belajar, KKG dan segala macam. Artinya guru yang mencari sendiri untuk belajar. Salah satunya TPN ini outputnya begitu. Mereka paham langkah-langkah pelaksanaan Kurikulum Merdeka,” pungkasnya.
Meski Kurikulum Merdeka baru akan diimplementasikan pada tahun 2024, namun 2022 sudah dapat dimplementasikan bagi sekolah-sekolah yang sudah siap. Pun bagi guru-guru yang sudah memahami kurikulum itu. (Ram)