KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Fransiskus meminta kepada Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang untuk segera merealisasikan peresmian pos lintas batas negara (PLBN) Jagoi Babang. Seperti diketahui, PLBN Jagoi Babang yang sebelumnya direncanakan rampung bulan Juli ini, mesti diundur sampai bulan Oktober mendatang.
“Memang selama ini kita melihat situasi dan kondisi di daerah perbatasan dalam beberapa tahun terakhir cukup ketat. Terlebih saat pandemi semua jalur keluar maupun masuk di perbatasan kita dijaga ketat,” jelas Fransiskus, Senin (15/8).
Sementara pasca pandemi covid-19 seperti saat ini, Fran menilai bukan hal tak mungkin berbagai hal bisa kembali terjadi di melalui jalur tikus yang ada di perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Jagoi Babang. Terutama, kata dia, menyoal potensi penyelundupan barang ilegal, seperti narkotika dan sebagainya.
“Seperti kita tahu, hampir semua jalur tikus yang ada di perbatasan kita terus dijaga ketat oleh TNI maupun Polri,” ucapnya.
“Akan tetapi dalam situasi seperti itu pun masuk kerap kita dengar dan lihat aparat TNI Polri, bahkan BNN yang kecolongan menangkap beberapa oknum tak bertanggungjawab yang kedapatan membawa barang ilegal dan sejenisnya, termasuk narkotika,” timpalnya.
Maka dari itu, Fran meminta kepada Pemerintah Pusat melalui Pemda agar PLBN Jagoi Babang segera diselesaikan dan diresmikan. Karena menurutnya, apabila PLBN kedepan sudah resmi dibuka, otomatis pintu masuk melalui jalur tikus akan semakin diperketat dan dipertebal penjagaannya.
“Harapan kita, paling tidak langkah ini bisa mengurangi peredaran barang ilegal seperti narkoba lewat jalur perbatasan yang ada di kabupaten Bengkayang. Malah kalau bisa tidak ada lagi akses bagi barang haram itu untuk masuk ke wilayah kita,” tegasnya.
Sebelumnya, Kapolres Bengkayang, AKBP Dr. Bayu Suseno juga berharap akan kehadiran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang dapat memberikan dampak positif bagi daerah kedepannya. Terutama dalam meminimalisir kasus penyelundupan barang-barang terlarang dan ilegal lainnya.
“Kita ketahui sampai saat ini pembangunan PLBN Jagoi Babang masih terus dalam pengerjaan. Kita harap, apabila sudah diresmikan nantinya hadirnya PLBN dapat mencegah potensi penyelundupan barang-barang terlarang, seperti narkotika,” terang Kapolres.
Bayu menyampaikan, masifnya kasus Penyelundupan narkotika dan pekerja migran lewat jalur tikus perbatasan menjadi tugas yang mesti diselesaikan. Baik bagi Polres Bengkayang, pemerintah, dan masyarakat umum.
Terlebih, baru-baru ini kata Kapolres, ada beberapa penangkapan narkotika di wilayah perbatasan, dan juga penangkapan pelaku pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia lewat jalur tak resmi. Tentu dengan adanya PLBN Nantinya bisa mengurangi kasus-kasus seperti ini.
“Progres pembangunan sudah 80 persen lebih, dan Oktober diperkirakan sudah selesai,” ucapnya.
“Jika sudah selesai dan segera beroperasi tentu akan membantu kita dalam mencegah Penyeludupan baik barang maupun manusia,” harap Kapolres.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini, setidaknya ada sekitar 20 jalur tikus di wilayah perbatasan Jagoi Babang dan Malaysia. “Sehingga banyaknya jalur tikus itu juga yang sangat menyulitkan kita untuk bisa mendeteksi arus keluar masuk ke negara tetangga,” tutupnya.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis juga telah menyampaikan, bahwa hingga saat ini realisasi proyeksi pertumbuhan PLBN Jagoi Babang sudah mencapai angka 88 persen. Bupati berharap, nantinya PLBN Jagoi tersebut akan bisa di resmikan langsung oleh Presiden Jokowi.
“Kita sampaikan realisasi pembangunan PLBN Jagoi ke Pak Presiden. Dan meminta dan berharap beliau bisa datang meresmikan nanti, itu yang saya sampaikan ke beliau saat kedatangan beliau di Pasar Sungai Duri kemarin,” pungkas Darwis. (Titi).