Jumat , 22 November 2024
Home / BENGKAYANG / GMKI Bengkayang Kutuk Oknum Guru Honorer yang Cabuli Siswanya Sendiri

GMKI Bengkayang Kutuk Oknum Guru Honorer yang Cabuli Siswanya Sendiri

GMKI Bengkayang

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkayang mengutuk keras atas kejadian kasus persetubuhan yang dilakukan oleh salah satu oknum guru honorer di Kabupaten Bengkayang, terhadap salah satu anak didiknya yang masih berusia di bawah umur.

“Tentunya ini sangat memprihatikan dan miris sekali. Apalagi di pemberitaan yang kami baca, pelaku yang berinisial LPS sudah sembilan kali menyetubuhi korban yang notabene siswanya sendiri,” ungkap Ketua GMKI Cabang Bengkayang, Kristen Ret, Selasa (8/6).

Terlebih, sambungnya, pelaku berinisial LPS sendiri selain guru sebelumnya juga merupakan ketua dari salah satu organisasi (OKP) terkemuka yang ada di Kabupaten Bengkayang, serta staf di DPC salah satu partai terbesar di Indonesia.

Kristen juga menilai bahwa LPS merupakan sosok sudah cukup dikenal dan familiar di Bengkayang.

“Namun justru melakukan hal yang tidak terpuji. Tentu kita sangat menyayangkan hal seperti ini bisa terjadi,” katanya.

Dirinya menilai, sosok LPS seharusnya bisa menjadi figure, panutan, teladan, serta contoh yang baik bagi masyarakat. Bukannya menjadi batu sandungan yang melanggar hukum, yang dalam hal ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Menurutnya, hal itu sama dengan merusak nilai moral, etika anak muridnya sendiri.

“Jika dilihat dari modus pelaku, dimana LPS ke korban bahwa akan dinikahi, namun belum diketahui aksi yang dilakukan oleh si LPS ini sudah memakan korban keberapa kalinya. Namun kiranya kedoknya segera dibongkar oleh pihak yang berwajib,” tegas Kristen.

Dia juga mengimbau agar hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk para publik figur.

“Seperti halnya kasus ini, karena nafsu birahi tak bisa dikontrol sehingga merusak salah satu dari generasi penerus bangsa,” ucapnya.

“Tentu hal ini seakan menunjukan ketidak profesionalalitas pelaku, dan menjadi luka sekaligus pukulan bagi instansi-instansi tempat ia bekerja. Termasuk OKP, DPC Partai, bahkan masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkayang,” timpalnya.

Dirinya menilai, kasus ini seakan mengingatkan kembali akan kasus serupa yang terjadi di kabupaten Bengkayang setahun silam, yang mana ada beberapa anak menjadi korban asusila oleh oknum guru di sebuah sanggar tari.

“Tentu ini menjadi nilai negatif, sekaligus menggambarkan betapa mirisnya daerah (kabupaten Bengkayang) kita ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Polisi Kembali Tangkap Pelaku Persetubuhan anak di bawah Umur di Bengkayang

Hal-hal seperti ini, diharapkan Kristen dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak, terkhusus tenaga pendidik. Mengingat, hampir setiap hari kontak langsung antara guru siswa didikannya terjadi di lingkungan sekolah.

“Terlebih dari itu, saya harap hal ini juga jadi pelajaran bagi semua pihak,” sambungnya.

“Atas dasar kasus yang terjadi, kami juga meminta kepada pihak yang berwenang supaya dapat memberikan sanksi yang setimpal terhadap pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (Titi).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *