KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Pemerintah Kabupaten Landak melakukan penandatanganan (MOU) dan perjanjian kerjasama antara RSUD Landak dengan PT. Multi Gas Medika(MGM) Tentang penyediaan peralatan pengadaan Oksigen di RSUD Landak, di Ruang Rapat PJ Bupati Landak. Senin (30/05/2022).
Penandatanganan itu disaksikan langsung Pj. Bupati Landak Samuel, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik, Asisten 1 Sekda Landak, Kabag Pemerintahan dan Direktur RSUD Landak serta pihak PT. Multi Gas Medika.
Menanggapi kerjasama tersebut Pj. Bupati Landak Samuel sangat menyambut baik rencana pembelian alat penyedia oksigen untuk RSUD Landak. Pemda Landak sangat mendukung kerja sama ini apalagi yang berkaitan dengan bidang kesehatan.
“Saya mengingatkan mekanisme aturan kerjasama dengan pihak ketiga ini diperhatikan dengan baik sehingga menjadi legal dan tidak ada implikasi di kemudian hari. Namun aturan tersebut jangan sampai menjadi penghambat dan biarkan berlarut-larut, artinya ini semua harus segera diproses,” ujar Samuel.
Samuel berharap kerjasama ini bisa berlanjut, sehingga RSUD Landak bisa memproduksi oksigen secara mandiri, mengingat pada saat Covid-19 sempat terjadi kelangkaan oksigen sehingga harus mendatangkan dari luar.
“Dari kejadian-kejadian yang telah dialami membuat kita berproses, sehingga Kedepanya kita dapat melakukan hal-hal yang lebih baik lagi,” harap Samuel.
Ditempat yang sama Direktur PT. MGM Jef Budiharto sangat berterima kasih atas kesempatan ini untuk menjalin kerjasama dengan RSUD Landak dalam memenuhi kebutuhan akan oksigen untuk keperluan media di Kabupaten Landak.
“Kami berharap kehadiran kami di sini bisa memberikan dampak positif terutama bagi rumah sakit dan masyarakat sekitar, di mana sebelumnya membeli dari sumber yang sudah ada tapi tentunya hal tersebut memiliki kelemahan-kelemahan,” ujar Budiharto.
Lebih lanjut Budiharto mengatakan bahwa Melalui kerjasama ini nantinya RSUD Landak bisa menghasilkan oksigen secara mandiri tanpa harus membeli lagi dari penyedia luar.
“Kami akan mengikuti semua proses serta prosedur yang telah ditentukan supaya di belakangnya tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Budiharto.
Sementara itu pihak RSUD Landak melalui dr. Wahyu Purnomo memaparkan bahwa saat ini kebutuhan oksigen harian di RSUD Landak mencapai 50 tabung sehari. Sebelumnya RSUD harus membeli dari pihak luar yang nanti akan dibawa menggunakan ekspedisi menuju Landak namun ada kendala-kendala yang harus dihadapi yaitu terkait ketersedian dan pengantaran.
“Dengan adanya MoU ini RSUD Landak bisa memproduksi sendiri sehingga kebutuhan oksigen harian bisa terpenuhi bahkan bisa sampai ke Puskesmas. Harapannya tidak ada lagi pasien RSUD Landak yang tidak mendapatkan oksigen,” tutup Wahyu. (*)