Jumat , 22 November 2024
Home / BENGKAYANG / Gawai Maka’ Dio Hadirkan Bermacam Lomba Tradisional

Gawai Maka’ Dio Hadirkan Bermacam Lomba Tradisional

FOTO—Permainan rakyat tradisional

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Sambut tahun baru padi, berbagai perlombaan dihadirkan dalam memeriahkan acara tersebut. Seperti di Desa Cipta Karya, Kabupaten Bengkayang. Memeriahkan tahun baru Padi Gawai Dayak (Maka’ Dio) dengan berbagai acara perlombaan permainan rakyat tradisional.

Tak hanya itu, acara makan bersama, memakan makanan tradisional juga disediakan untuk menyambut tamu yang datang ke Desa Cipta Karya.

Pemerintah Desa Cipta Karya, melalui BUMDes penyanggar menggandeng Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bengkayang untuk menyelenggarakan permainan rakyat tradisional untuk mengisi rangkaian kegiatan pada acara Gawai Dayak tersebut, seperti lomba Menganyam, Gasing, Lagum, Linting, Sodor, dan Enggrang Kayu.

Salah satu pengurus Panitia Gawai Maka’ Dio Desa Cipta Karya, Herkulanus mengatakan, tradisi Gawai Mako’ Dio digelar setiap tahun setiap tanggal 27 April, sebagai bentuk ucapan syukur hasil panen padi di ladang atau sawah, yang Jubata (Tuhan) berikan.

“Tapi kali ini berbeda dimeriahkan dengan berbagai permainan rakyat yang dipandu langsung oleh KORMI Bengkayang,”pungkasnya.

Herkulanus menambahkan, kegiatan tersebut sangat apresiasi oleh berbagai pihak, serta mendapatkan antusiasme dari masyarakat setempat.

“Masyarakat sangat terhibur. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses hingga di hari terakhir acara,”ujarnya.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh panitia pelaksana berlangsung selama lima hari, yang dimulai tanggal 23 April hingga 27 April 2022 mendatangkan.

“Puncaknya tanggal 27 April, juga bertepatan dengan HUT Pemkab Kabupaten Bengkayang, dan juga Gawai serentak dibeberapa daerah di Bengkayang,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bengkayang, Beni Projasa berharap, olahraga permainan rakyat tradisional dapat dilestarikan oleh masyarakat Kabupaten Bengkayang saat ini.

Pasalnya, selain melestarikan budaya, permainan itu pula dapat menjadi pengikat persatuan dan persaudaraan antar masyarakat di Kabupaten Bengkayang.

Beni mengatakan, pada kegiatan gawai Dayak Maka’ Dio di Desa Cipta Karya, yang melibatkan Kormi dalam perlombaan permainan rakyat tradisional dapat dicontoh oleh Desa lainnya.

“Kegiatan ini positif, harus dicontoh. Agar selalu melestarikan tradisi dan budaya juga olahraga,”ungkapnya, Senin (25/4/2022).

Tak hanya itu, dalam kegiatan perlombaan itu pula, ia mengaku sekaligus menjaring bibit -bibit olahraga yang dibawah naungan KORMI Bengkayang.

“Kita sekalian melihat bibit muda yang berpotensi kita bina untuk di ajang yang lebih bergengsi,”timpalnya.

Sebelumnya, Beni Projasa mengatakan beberapa cabor tradisional akan dikembangkan di Kabupaten Bengkayang. Termasuk cabor baru yang sudah dibentuk komunitas olahraga Airsoft Gun.

Ia menyampaikan, pihaknya sangat berharap dukungan dan support dari pemkab dengan telah dibentuknya Kormi Bengkayang beberapa bulan lalu.

“Selain upaya dari pengurus, dukungan dan support dari pemerintah kita perlukan,”paparnya.

Dirinya juga menambahkan, beberapa penggiat olahraga rekreasi masyarakat yang menjadi andalan dan menuai banyak prestasi, baik ditingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, yaitu salah satunya Gala Hadang.

“Sumpit, gasing, panahan tradisional, silat tradisional, dan airsoftgun juga demikian, pembinaan bahkan terus kita lakukan,”tutupnya. (TT).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *