KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Sebanyak 30-an pendakwah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kabupaten Sanggau mengikuti dialog interaktif yang digelar di aula Kantor Kementerian Agama Sanggau, Selasa (22/03/2022).
Dialog yang mengangkat tema Wujudkan sikap moderasi beragama dalam menangkal paham radikalisme, intoleran dan ekstremisme guna terciptanya Kabupaten Sanggau yang harmonis itu diselenggarakan Polda Kalbar bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Sanggau seksi Bimas Islam.
Kepala Kantor Kementerian Agama yang diwakili Kabag Tata Usaha, H. Ackmad Saukani menyampaikan, moderasi beragama ini merupakan prioritas Kementerian Agama yang wajib disampaikan kepada masyarakat.
“Wajib bagi kita khususnya dari Kementerian Agama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya moderasi beragama ini,” kata Saukani, sapaan akrabnya, ditemui usai dialog interaktif.
Moderasi beragama, kata dia, sangat penting dipahami masyarakat untuk menjaga toleransi umat beragama, dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dari ancaman perpecahan yang diakibatkan aliran yang disinyalir ingin memisahkan Negara Republik Indonesia.
“Hari ini pesertanya penyuluh agama Islam. Yang akan datang mungkin penyuluh agama lain. Jadi bukan Islam saja, tapi semua agama harus memahami moderasi beragama ini. Hari ini kita bekerjasama dengan Polda Kalbar dan mereka yang membantu menyukseskan acara ini,” ujarnya
Diselenggarakannya kegiatan ini, Saukani berharap penyuluh agama Islam yang mengikuti acara ini dapat memahami maksud dari moderasi beragama sehingga bisa menyampaikannya secara terbuka kepada masyarakat.
“Mereka inikan penyuluh-penyuluh agama yang memang ditugaskan untuk menyampaikan kesejukan di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.
Disinggung bagaimana pandangan Kementerian Agama Sanggau terkait sikap toleransi beragama di Kabupaten Sanggau, Saukani menegaskan sudah berjalan dengan cukup baik.
“Toleransi di Sanggau ini sudah cukup baik. Dari segi budaya juga baik, rumah-rumah ibadah juga ada yang berdampingan. Kita selalu mengimbau masyarakat kita untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Tidak boleh ada paksaan karena itu bertentangan dengan prinsip-prinsip toleranasi,” pungkasnya.
Ketua FKPAI Kabupaten Sanggau, Wiharto menyampaikan kegiatan ini bertujuan mewujudkan sikap moderasi beragama dalam menangkal paham radikalisme, intoleran dan ekstremisme guna terciptanya Kabupaten Sanggau yang harmonis.
“Kami berharap teman-teman penyuluh memahami betul maksud dari moderasi beragama ini. Tujuannya untuk menjaga NKRI tetap utuh,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada tiga unsur yang menyampaikan materi, yakni Kesbangpol Sanggau, Polres Sanggau dan Kementerian Agama Sanggau.
“Terima kasih pak Kapolda, pak Kapolres, Bupati Sanggau melalui Kesbangpol dan Kementerian Agama Sanggau yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” pungkasnya. (Ram)