KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) didampingi Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot meresmikan Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Stasi Batu Besi, Desa Sejotang, Paroki Tayan Hilir, Keuskupan Sanggau, Sabtu (8/1/2022).
Sementara pemberkatan gereja dilakukan Uskup Sanggau Mgr. Julius Giulio Mencuccini, C.P. Tampak hadir anggota DPRD Provinsi Kalbar Fransiskus Ason, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Acam, anggota DPRD Kabupaten Sanggau Yuvenalis Krismono dan beberapa kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Sanggau.
Selain itu, hadir pula Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau Arita Apolina PH, Ketua GOW Kabupaten Sanggau Yohana Kusbariah Ontot, Camat Tayan Hilir Lovianus Anus, pastor dan Kepala Desa Sejotang.
Usai peresmian Bupati PH mengatakan, dana pembangunan gereja ini berasal dari swadaya umat, bantuan Pemkab Sanggau dan para donatur. Ia berharap, kerja sama dan kekompakan umat dalam pembangunan tempat ibadah ini dapat terus menjadi budaya, baik Kristen, Islam dan agama lainnya.
“Gereja ini wujud partisipasi umat dan itu bagus. Semoga bermanfaat, dapat digunakan dengan baik. Bukan hanya fisik (gereja) yang bagus. Akan tetapi iman para umat juga semakin baik. Berdirinya gereja ini merupakan bukti bahwa umat mencintai Tuhan,” ujar PH.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot berpesan agar umat tetap semangat. Karena gereja ini bisa hidup sangat tergantung dari para umatnya.
“Kita semualah yang dapat menghidupkan gereja ini. Saya berharap, selain gereja ini dijaga, dirawat dengan baik, gereja yang sudah terbangun ini agar keimanan para umat khususnya umat Stasi Batu Besi, Paroki Tayan Hilir semakin baik,” ucap Ontot.
Sementara itu, Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Mencuccini, C.P menyebut, dengan berdirinya gereja ini sebagai bukti fisik bahwa umat Katolik mencintai Tuhan.
“Berdirinya gereja yang megah ini juga sebagai tempat kita menuai berkah. Kemudian gedung gereja ini juga sebenarnya bukti umat rajin sembahyang. Selanjutnya, kita harus berani mewartakan, menjadi saksi dari iman kita bahwa kita orang Katolik, dan jangan malu untuk mengakui bahwa kita adalah orang Katolik,” pungkas Uskup Julius. (Ram)