Kamis , 21 November 2024
Home / BENGKAYANG / Jelang Nataru, Pemerintah perketat arus masuk orang lewat Perbatasan Malaysia

Jelang Nataru, Pemerintah perketat arus masuk orang lewat Perbatasan Malaysia

Ilustrasi/net

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Jelang Natal dan tahun baru, pemerintah daerah kabupaten Bengkayang melalui satgas Covid-19 memperketat keluar masuk orang lewat pintu perbatasan. Hal tersebut dalam rangka mencegah terjadinya kasus baru dan ancaman dari varian baru Covid-19 di perbatasan Jagoi Babang- Malaysia. Meskipun saat ini Pemerintah Kabupaten Bengkayang sudah resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.

Sekretaris Satgas Covid-19 kabupaten Bengkayang, Bowo Leksono menyatakan, antisipasi Nataru memperketat keluar masuk orang, terutama perbatasan Jagoi Babang- Malaysia. Ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan penyebaran covid-19 akan dilakukan sesuai dengan intruksi Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbar, yang kemudian diimplementasikan melalui intruksi Pemda Bengkayang.

“Untuk penanganan covid-19, kami dari BPBD bergerak sebagai sekretaris Satgas Covid-19 kabupaten Bengkayang. Dalam hal ini kita tengah melakukan upaya penanganan berdasarkan status level kita, dan mengacu berdasarkan Imendagri Nomor 66 tahun 2021,” jelasnya, Rabu (15/12).

Dia menjelaskan, perihal berbagai aturan yang berlaku menjelang Natal dan tahun baru kedepan akan disebarkan melalui berbagai sektor, hingga ke setiap Kecamatan dan desa di seluruh Kabupaten Bengkayang.

“Terutama untuk memberitahukan masyarakat menyangkut ketentuan dan batasan jelang Nataru nanti,” ungkapnya.

Bowo juga menjelaskan, pihaknya juga memperketat wilayah perbatasan antar negara. Termasuk dalam membatasi keluar masuknya orang dari luar negeri melalui perbatasan, khususnya di wilayah Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Siding.

“Karena kita ketahui bersama saat ini sudah dideteksi bahwa virus covid-19 ada varian baru, yakni omicron. Jadi untuk mengantisipasi ini perlu ada kerjasama disemua leading sektor, termasuk stakeholder terkait seperti TNI-Polri,” jelasnya.

“Apalagi di perbatasan memiliki jalur-jalur tikus yang perlu diantisipasi bersama. Ini perlu dilakukan agar penyebaran covid tidak sampai kembali merebak dan membahayakan keselamatan masyarakat,” timpalnya.

Bowo juga menegaskan, dalam waktu dekat tim Satgas Covid-19 kabupaten Bengkayang akan melakukan rapat koordinasi guna membahas hal ini (penanganan covid-19 jelang nataru). Tentunya, kata dia, ini dilakukan dengan melibatkan unsur Forkopimda dan pihak terkait.

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis menyebutkan, saat ini Bengkayang sudah menerapkan PPKM level 1. Penerapan tersebut tertuang pada Surat Edaran Bupati Bengkayang Nomor : 443/3457/BPBD Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 1, serta pengoptimalan posko penanganan Covid-19, di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkayang.

Bupati Darwis mengintruksikan mulai dari tingkat kecamatan dan desa, serta tingkat RT/RW untuk menerapkan PPKM Level 1 tersebut.

“Meski PPKM Level 1 diterapkan, disiplin protokol kesehatan tetap dilakukan,”” ucapnya.

Selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19, ia menghimbau agar terus menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Teruslah mengintensifkan penerapan 5M yakni dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Semua ini semata-mata agar kita bisa bangkit dan menekan penularan covid-19 ini secara maksimal,” pungkasnya.

Capaian vaksin sudah diatas 50 persen

Capaian vaksinasi di Bengkayang sudah mencapai lebih dari 50 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negara. Kata dia, sampai saat ini total warga Bengkayang sudah dilakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah mencapai angka 57,96 persen. Angka persentase tersebut berdasarkan data kumulatif cakupan vaksinasi covid-19 sebulan terakhir.

“Dari total persentase tersebut, sebanyak 118.147 atau 57,96 persen orang telah menerima vaksinasi dosis pertama, sedangkan 72.816 atau 35.72 persen orang telah menerima vaksinasi dosis kedua. Dan untuk tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi tahap tiga sebanyak 1.389 atau 74,84 persen,” jelas Made.

Dia menuturkan, saat ini percepatan masih terus dilakukan. Begitu pula serbuan vaksinasi akan terus digalakan. Meski penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkayang landai dan alami penurunan yang cukup signifikan. Kemudian berbarengan dengan hal tersebut, Made mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Saat ini menurut pantauan hanya satu orang yang sedang isolasi,” ucapnya.

Dirinya berharap, agar kedepannya jumlah persentase masyarakat sudah vaksin akan terus meningkat dengan pesat. Hal tersebut perlu diperhatikan, agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan dikendalikan. (TT).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Nakes Wajib Tangani Pasien Gawat Darurat, Junaidi: Administrasi Tak Bisa Diabaikan 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pasien gawat darurat wajib mendapat penaganan tenaga kesehatan ketika di pusat pelayanan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *