KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Harga minyak goreng di Kabupaten Sanggau jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 melonjak hingga 100 persen. Jika sebelumnya harga minyak goreng Rp16 ribu perliter menjadi Rp.22 ribu per liter.
Naiknya harga minyak goreng diakui Kabid Perdagagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Manusia (Disperindag dan SDM) Kalbar, Maulana Yusuf.
Ia mengatakan, pada saat rapat nasional dengan Kementerian Perdagangan dan Rakorda di Provinsi Kalbar, bahwa pergerakan harga minyak goreng ini terjadi secara nasional.
“Faktor kenaikan harga minyak goreng ini karena tingginya harga CPO dan komoditi CPO itu tidak terintegrasi dengan industri minyak goreng, dimana ada pengalihan program berkaitan B30 bio disel,” ujarnya saat ditemui di Sanggau saat membuka Operasi Pasar, Selasa (07/12/2021).
Walaupun di Kalbar ini kata Yusuf memiliki industri minyak goreng yakni PT Wilmar Cahaya, namun tampaknya belum bisa membantu sepenuhnya untuk wilayah Kalbar. Dari itu, pemerintah tidak tinggal diam, berbagai upaya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Untuk menekan itu, sesuai hasil Rakornas, Bapak Menteri Perdagangan punya rencana. Bahkan sudah berjalan di Jawa dan akan diikuti di wilayah Kalimantan,” katanya.
Rencana tersebut yakni bekerjasama dengan industri minyak goreng untuk menyiapkan 11 juta liter seluruh Indonesia, termasuk di Kalbar.
“Nanti program ini juga akan masuk ke pelosok-pelosok dengan harga Rp14 ribu per liter,” pungkasnya.
Senada juga dikatakan Kadisperindagkop dan UM Sanggau, Syarif Ibnu Marwan, bahwa memang harga minyak goreng saat ini melonjak naik. Maka dari itu, ia berharap program dari Kementerian Perdagangan tersebut segera terealisasi di Kalbar.
“Tentu program tersebut sangat membantu masyarakat. Kita harapkan segera dapat terealisasi sehingga harga minyak goreng ini tak jadi keluhan lagi,” pungkasnya. (Ram)