KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Usai melakukan program magang 3 dan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bagi mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak yang melaksanakan magang di wilayah Kabupaten Landak, pihak IKIP PGRI Pontianak secara resmi menarik mahasiswanya. Hadir dalam kegiatan ini Bupati Landak yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Ocin, Rektor IKIP PGRI Pontianak, Koordinator Dosen Pembimbing se-Kabupaten Landak, Ketua LPPG, Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan kepala sekolah, serta perwakilan mahasiswa yang dilaksanakan dalam aula Kantor Bupati Landak. Rabu (08/12/2021).
Dalam kegiatan ini Staf Ahli Bupati Bidang Kemasayarakatan dan SDM, Ocin mengatakan bahwa program magang wajib diikuti untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa.
“Magang itu sendiri merupakan sebuah wadah bagi para mahasiswa untuk merasakan langsung seperti apa dunia kerja. Tujuannya tentu saja untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus kuliah nanti. Tidak heran, magang menjadi salah satu syarat kelulusan di beberapa universitas juga bagi mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. Banyak keuntungan saat mengikuti kegiatan ini misalnya membangun jiwa disiplin dan mengikuti segala aturan yang berlaku ditempat magang,” kata Ocin membacakan sambutan Bupati Landak.
Selain itu dirinya juga berharap kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan pengalaman guna menyiapkan diri dalam menjadi tenaga pendidik yang profesional.
“Saya berharap mahasiswa bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menggali ilmu dan pengetahuan serta pengalaman, sehingga kelak saudara-saudara akan menjadi tenaga pendidik yang profesional dan siap bekerja sesuai latar belakang pendidikan yang saudara miliki,” ucapnya.
Sementara itu Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam menyampaikan terima kasih kepada pihak Pemerintah Kabupaten Landak yang telah menjalin kerjasama dalam program magang tersebut.
“Terima kasih kepada pihak Pemerintah Kabupaten Landak atas kerjasamanya, kami mohon maaf apabila anak-anak kami ini melakukan kesalahan pada saat pelaksanaan magang dan mudahan kedepannya dapat diperbaiki. Selain itu perlu diketahui bersama bahwa kita juga melaksanakan program saat ini di 14 kabupaten dengan tujuan untuk mencetak satu desa satu sarjana yang akan dirangkum dari putra-putri terbaik yang nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan beasiswa,” ujar Rustam. (*)