KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa membuka acara Launching pembayaran PDAM Landak melalui aplikasi Credit Union Pancur Kasih (CUPK) Mobile di halaman kantor CUPK Jl Pemuda Ngabang, Jum’at (26/11/21).
Turut hadir dalam Launching Aplikasi CUPK Mobile Ketua pengurus CUPK dan jajaran, Kepala Dinas Kumindag Kabupaten Landak, Direktur PDAM Kabupaten Landak, Kepala PTSP Kabupaten Landak, Kepala BPRD Kabupaten Landak, Camat Ngabang, serta anggota CUPK.
Dalam sambutanya Bupati Landak Karolin Margret Natasa Mengatakan bahwa pemerintah daerah, menyambut baik apa yang di lakukan oleh Direktur PDAM dan juga Pengurus CU Pancur Kasih untuk mempermudah pelanggan atau masyarakat dalam membayar tagihan di PDAM, sehingga kedepannya PDAM juga bisa meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
“Saya berharap CU tidak berhenti sampai disini terus lakukan berbagai inovasi, terus lakukan kerjasama kepada pemerintah, agar pemerintah itu paham apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat lakukan melalui Credit Union (CU),” tukas Karolin.
Lebih lanjut Karolin menyampaikan bahwa Credit union memiliki sejarah yang panjang di Kalimantan Barat. Dapat dilihat aset CU Pancur Kasih di kabupaten landak ada 800 miliaran rupiah uang yang berputar diantara anggota, tetapi uang 800 miliar tersebut adalah milik anggota, tidak sama antara sebuah perusahaan atau badan usaha lainya yang bersifat komersial.
“CU didirikan sebagai koprasi, sebagai kumpulan orang, bukan kumpulan kapital. maka kalau kami sebagai pemerintah selain melihat jumlah aset, kami juga harus melihat anggotanya berapa, berapa banyak anggota yang telah diberdayakan itulah ukuran keberhasilan CU, jumlah aset itu adalah sampingan atau tambahan dan bagian dari ukuran kemajuan, tetapi bukan yang utama dan terutama. Karena pemahaman ini maka pemerintah berupaya terus melakukan pembinaan dan pendampingan,” ujar Karolin.
Bupati Karolin mengatakan Semangat dari CU adalah pemberdayaan masyarakat, tidak sekedar untuk simpan pinjam tetapi bagaimana anggotanya itu berdaya, mereka yang kurang mampu dan masih terpinggirkan yang tidak memiliki akses terhadap berbagai pasilitas pemerintah. Karolin juga menyampaikan bahwa sebelum ada BPJS, CU sudah memberikan santunan kepada anggotanya, sebelum ada BPJS CU sudah bisa memberikan pinjaman bagi anggota yang mau berobat, sebelum ada kartu Indonesia pintar, CU sudah hadir untuk anggotanya menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya, sebelum ada bantuan UMKM tunai CU sudah hadir untuk membina UMKM di pedalaman didaerah-daerah yang jauh sulit untuk terjangkau.
“Jadi sebelum pemerintah mampu menjangkau CU hadir sebagai solidaritas atau kumpulan solidaritas orang-orang yang ingin nasibnya berubah. CU harus membuat anggota-anggotanya berdaya. berdaya ekonomi, berdaya secara pendidikan, berdaya secara pemikiran dan wawasan itu yang paling pentin,” ucap Karolin.
Kedepannya masih Banyak PR bagi Kabupaten Landak sambung Karolin, terutama untuk level top manajemen CU untuk melakukan diskusi intens dengan berbagai stakeholder yang berkaitan dengan CU. Karena CU wajib mempunyai struktur manajemen yang mengurus keanggotaan, serta program inovasi dan segala macamnya.
“Top manajemen itu harus mengurus kehumasan, publikasi, regulasi, mitra dengan pemerintah dan seterusnya. Saya berharap dengan CU bersama pemerintah kita dapat mensejahterakan masyarakat pedalaman,” ujar Karolin.
Karolin menyampaikan berbagai kebijakan melalui berbagi Undang-undang juga harus dilakukan, walaupun masih sangat lemah berkaitan dengan hal tersebut, namun dengan semangat yang sama, segala sesuatunya dapat diupayakan, sehingga kedepan CU juga dilindungi Undang-undang dan anggotanya juga di lindungi dari praktek-praktek keuangan yang merugikan, sehingga pemerintah harus menemukan jalan tengahnya.
“Berkaitan dengan program CU dan pemerintah. Saya berterima kasih, bahwa CU sangat responsif terhadap berbagai program pemerintah. Memang sejak awal salah satu prioritas kami adalah bagaimana meningkatkan perekonomian di kabupaten Landak,” tutup Karolin. (*)