KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Banjir di Kabupaten Sanggau secara keseluruhan sudah mulai surut sekitar 80-an senti meter. Namun bukan berarti penanganan berhenti. Gubernur Kalbar, Sutardmidji meminta pasca banjir mendapat penanganan serius.
“Saya berharap, masyarakat kita walaupun air sudah surut, kadang ada rumah yang tergenang, perlu dibersihkan. Waktu membersihkan itu mereka tak mungkin bisa kerja. Kemudian pasca banjir, biasaya penyakit. Tolong itu juga jadi perhatian. Forkompimda harus memerhatikan itu. Saya minta Kadis kesehatan provinsi harus memerhatikan itu. Yang jelas bencana dan pasca bencana harus serius menanganinya,” kata Sutarmidji ketika menyerahkan 3000 paket bantuan Presiden di Kabupaten Sanggau, Minggu (21/11/2021) di halaman kantor Bupati Sanggau.
Ia menceritakan, awalnya bantuan Presiden dialokasikan untuk Sintang itu 5000 paket, namun ketika ada rapat virtual dengan Sekneg, Midji, sapaan Sutarmidji, mengungkapkan banjir itu tidak hanya Sintang, tapi Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau dan Sanggau.
“Dua hari lalu saya dapat kabar bantuan dari presiden itu ditambah 20 ribu paket. Kita alokasikan masing-masing 3000. 5000 nya kita lihat nanti siapa yang lebih membutuhkan. Kalau Sintang lebih membutuhkan, kita bantu Sintang, kalau Melawi membutuhkan, kita bantu Melawi,” ungkapnya.
Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka mengatakan selama bajir melandak Kabupaten Sanggau, sedikitnya 870-an jiwa yang mengungsi.
“Kami sudah membentuk Posko, yang dipimpin pak Wakil Bupati, dan melibatkan semua OPD. Saat ini kita juga sudah menyiapkan tempat untuk mengungsi. Kemarin juga sudah didistribusikan bantuan dari Bapak Gubernur, bantuan beras. Kemudian Kemensos untuk dapur umum, dan sudah berfungsi. Kemudian ada pelayanan terhadap anak-anak pengungsi. Kita datangkan dokter maupun psikiater,” ungkap Kukuh di hadapan Sutarmidji.
Dikatakannya, air sudah mulai turun sekitar 80-an senti meter. Sebagian pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Paling kita saat ini sudah instruksikan ke kessehatan untuk mengontrol bagaiman dampak-dampak banjir ini. Kemudian kami mendata lahan-lahan yan kena puso. Kemudian mendata infrastruktur yang terjadi kerusakan. Kami sudah memvalidasi dengan BNPB maupun pusat. Memang ada beberapa infrastruktur yang rusak, di antaranya jalan Meliau-Tayan, kemudian Semuntai-Kedukul menuju Jangkang terendam. Kemudian untuk longsor sudah kami sampaikan surat ke bapak Gubernur,” beber Kukuh. (Ram)