KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau, Sy. Ibnu Marwan Alqadrie menanggapi keluhan para pedagang yang terpaksa pindah lapak ke pinggir jalan utama akibat banjir.
“Ini keadaan yang bersifat emergency. Semua orang tak menghendaki banjir seperti ini. Ini faktor alam. Kita juga tidak bisa mencegah mereka (pedagang) untuk keluar (pindah ke pinggir jalan utama),” kata Sy. Ibnu Marwan Alqadrie ditemui di ruang kerjanya, Jumat (05/11/2021).
Marwan mengaku sudah memerintahkan Kabid Pasar Disperindagkop dan UM Sanggau untuk berkoordinasi dengan para ketua-ketua pedagang untuk menbicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan. “Kalau bisa siang ini,” cetus Marwan.
Untuk sementara, para pedagang dapat mengatur sendiri lapak-lapak baru mereka di pinggir jalan utama. Terpenting jangan sampai terjadi gesekan antar sesama pedangan, dan jangan sampai mengganggu kenyamanan para pengendara yang melintas.
“Ini sebenarnya bukan hanya kebijakan secara dinas, tapi kebijakan pemerintah daerah secara umum. Kita membiarkan dulu mereka keluar dan membangun lapak-lapak darurat,” ujarnya.
Marwan menyebut, pengelolaan pasar sebenarnya sudah diserhakan pada Camat. Disperindagkop dan UM hanya sebatas pengawasan.
“Perbupnya juga sudah ada. Kami ini sebagai pengawas saja. Dalam arti hal-hal yang menyangkut penyewaan-penyewaan lapak itu sudah ke Camat,” terangnya.
Ia kembali menekankan terpenting lapak para pedagang yang dipinggir jalan utama itu tak mengganggu lalu-lintas. Ia pun berharap banjir tak akan lama. Dalam sepekan kedepan air sudah mulai surut.
“Kalau sudah kondisi normal, mereka harus kembali ke lapak masing-masing, baik itu Pasar Senggol, maupun Pasar Sentral. Termasuk juga Pasar Jarai,” pungkas Marwan. (Ram)