KALIMANTAN TODAY, ANKARA – Pemerintah Turki akhirnya meresmikan nama jalan yang tadinya bernama Hollanda Caddesi di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara dengan nama Sukarno Caddesi pada Oktober lalu. Momentum peresmian ini mendapatkan apresiasi dari diaspora anak muda Indonesia di Turki yaitu Caraka Muda Nusantara dan KNPI Turki.
Melalui siaran pers yang diterima Kalimantan Today, Rabu (03/11/2021), Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono di Ankara, menyampaikan selamat kepada Bapak Dubes Lalu Muhammad Iqbal dan segenap jajaran diplomat Indonesia di KBRI Ankara atas diresmikannya nama jalan Sukarno Caddesi.
“Peresmian nama jalan ini menjadi achievement tersendiri bagi Pak Dubes dan KBRI Ankara, juga menjadi hadiah diplomatik untuk bangsa Indonesia yang tentu saja menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi masyarakat kita di tengah masa pandemi Covid-19 ini”, ujarnya.
Wibisono kemudian juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah Turki dalam mengabulkan dan meresmikan Sukarno Caddesi ini.
“Pemerintah Turki menghargai sepenuhnya permintaan usulan nama yang diajukan oleh pihak Indonesia tanpa suatu keberatan apapun. Hal ini menunjukkan bahwa Turki benar-benar menganggap Indonesia sebagai negara sahabat dan mitra diplomasi yang sangat dekat”, kata mahasiswa doktoral Turkish National Police Academy tersebut.
Dia kemudian mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah karena hingga saat ini penentuan nama jalan di Jakarta belum mencapai kesepakatan.
“Pemerintah Indonesia harus segera bersikap tegas untuk menjamin bahwa nama siapapun yang diajukan oleh pihak Turki akan dihargai dan diterima sepenuhnya, sebagai bentuk prinsip timbal balik dalam diplomasi”, ungkap Wibisono.
Sementara itu Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Turki, Darlis Aziz di Istanbul menyatakan dengan disahkannya Sukarno Caddesi di Ankara menunjukkan tingginya level diplomasi yang dilakukan oleh Bapak Dubes Lalu Muhammad Iqbal dan KBRI Ankara.
“KNPI Turki mengucapkan selamat atas keberhasilan diplomasi yang dicapai oleh Pak Dubes, momen ini menjadi prestasi tersendiri bagi beliau. Selain itu apresiasi dari pemerintah Turki yang meresmikan nama jalan dari Hollanda Caddesi menjadi Soekarno Caddesi ini patut kita syukuri bersama”.
Mahasiswa Pascasarjana Uskudar University juga mengomentari potensi perkembangan hubungan strategis Indonesia-Turki ke depannya.
“Dalam pertemuan G-20 di Italia baru-baru ini, pemerintah Indonesia dan Turki yang diwakili oleh Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan juga menunjukkan hubungan Indonesia-Turki telah semakin erat. Momen ini bisa menjadi peluang baru bagi kedua negara untuk tampil sebagai anchor state di kawasan masing-masing”.
“Pertemuan yang membahas rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada awal 2022 ini akan menjadi sejarah baru bagi hubungan politik, budaya dan juga khususnya ekonomi di antara kedua negara dimana akan ada pengesahan kerjasama komprehensif IT-CEPA pada pertengahan tahun mendatang”, pungkasnya. (lukas)