KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Bengkayang gelar FGD untuk Optimalisasi kerukunan guna mencegah dan menangkal berkembangnya sikap Radikalisme dan intoleran dalam rangka menciptakan Kamtibmas yang kondusif di kabupaten Bengkayang. Acara dilaksanakan di aula hotel Lala Golden Bengkayang, Jumat (29/10).
FGD tersebut mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, forkopimda dan tokoh adat. Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Bengkayang menjadi salah satu kabupaten kota di Kalbar yang cukup beragam, semua suku agama ada. Untuk tetap kondusif, dan menciptakan toleransi antar sesama tentu adalah saling menghargai, memiliki rasa peka dan saling mengasihi.
“Kita ini bersaudara, jadi saling menghargai satu dan yang lain. Itulah kunci agar daerha tetap kondusif dan terciptanya kondisi yang toleran,” ucap Darwis.
Selain kesadaran dan terciptanya hubungan antara satu dan lain dimasyarakat, Pemerintah sendiri selalu berupaya dalam merangkul dan membina semua umat, suku dan etnis yang ada. Untuk bersatu tidak saling mengusik.
“Jika kita bisa terapkan ini, saya yakin kabupaten Bengkayang bisa menjadi kabupaten toleransi. Begitu ada riak-riak, kita komunikasi kita juga ajak dialog supaya mereka bisa kembali ke jalan yang baik,” ucapnya.
Kemudian terkait ada informasi adanya ‘Kerajaan Langit’ atau suatu aliran baru di Bengkayang, Darwis menyampaikan bahwa pihak pemerintah sudah melakukan deteksi dini, melakukan koordinasi dengan FKUB, Kominda dalam rapat dan langsung terun ke lapangan.
“Kerajaan Langit sudah kita kita komunikasikan, bagaimana agar mereka kembali ke jalan yang benar. Tetnyata pendekatan yang kita lakukan bisa, dan tidak ada hal-hal yang merugikan kita demua dalam pendekatan ini,” pungkasnya.
Darwis menghimbau agar semua stakeholder, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam menghadapi hal-hal yang kira-kira dapat merusak kedamaian mengutamakan pendekatan dan komunikasi. Dan mengedepankan rasa persaudaraan.
“Jika semua kita bisa jalankan ini, saya yakin tidak ada perpecahan, kita ini semua bersaudara. Mari rawat dan melestarikan kerukunan beragama dan bermasyarakat di kabupaten Bengkayang,” harapnya.
Bupati harap, lewat FGD ini toleransi dan lebih dirawat dan dioptimalkan. Sehingga Bengkayang tetap menjadi kabupaten yang ramah dan damai.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kapolres Bengkayang, AKBP Arif Agung Winarto berharap dengan adanya FGD ini dapat menghasilkan poin-poin penting dan komitmen bersama dalam menanggulangi radikalisme dan intoleran di Bengkayang.
Sebagai institusi kepolisian, tentu terus mengawal dan menjaga kerukunan yang ada di Bengkayang sebaik mungkin.
“Tugas kami memang menjaga ketertiban dan keamanan yang ada, dan strategi kami jelas mengedepankan babinkamtibmas dalam mendeteksi Kegiatan masyarakat yang menyimpang dari toleransi dan mungkin potensi-potensi yang bakal muncul di masyarakat,” ucapnya.
Ia menegaskan, jikapun terdapat riak-riak pihaknya akan menurunkan satuan intelijen dalam melakukan deteksi dini. Selain itu membangun komunikasi dengan forkopimda, organisasi-organisasi masyarakat dan juga agama.
“Deteksi dini ini perlu, agar tahu langkah-langkah yang akan dilakukan kedepannya. Terutama kita Polri tetap mengedepankan komunikasi, pendekatan, tidak selaku tindakan hukum. Komunikasi adalah jalan utama yang dilakukan Polri untuk menyelesaikan masalah apalagi soal intoleran,”tegasnya.
Arif berharap, Bengkayang tetap dalam kondisi yang baik , aman, dan damai. (TT).