Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Kasus DBD Serang Anak-anak Sanggau Bertambah

Kasus DBD Serang Anak-anak Sanggau Bertambah

Foto—Para petugas dari Dinas Kesehatan mengunjungi pasien DBD, Faiza Adzkia, (8) yang kini tengah dirawat di RS Sentra Medika, Rabu (29/09/2021)—Kiram

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang anak-anak di Kabupaten Sanggau, Kalbar. Dinas Kesehatan setempat mencatat empat kasus sepanjang 1 Januari hingga 29 September 2021. Terbaru, bertambah satu kasus lagi DBB yang menyerang seorang anak usia 8 tahun, Faiza Adzkia, warga Kecamatan Kapuas.

“Hasil cek darah di lab mengatakan positif DBD,” kata Khairunisa, 37, ibu dari Faiza, Rabu (29/09/2021).

Faiza terpaksa dibawa ke RS setelah sekitar lima hari suhu tubuhnya naik. Bahkan sempat menyentuh 40,2 derajat celcius. Saat ini ia mendapat perawatan intensif di RS Sentra Medika Sanggau.

“Tadi ada petugas dari Dinkes juga datang ke sini (RS Sentra Medika),” ujar Khairunisa.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Sarimin Sitepu mengatakan, empat kasus DBD sebelumnya pada 2021, semuanya menyerang anak-anak.

“Dan semuanya tersebar di wilayah Kecamatan Kapuas,” kata Sarimin, Rabu (29/9/2021).

Ia menyebut, dari empat kasus tersebut, dua di antaranya terjadi pada Juli dan dua kasus lagi terjadi pada Agustus. Sementara tahun 2020 lalu, kasus DBD terjadi sepanjang Januari hingga Maret.

“Sepanjang tahun 2020 jumlah kasus DBD ada 27 kasus. Paling banyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebanyak 23 kasus. Kemudian pada bulan Februari ada 1 kasus dan pada bulan Maret ada 3 kasus. Bulan berikutnya hingga Desember tidak ada kasus DBD,” ungkap Sarimin.

Upaya pencegahan DBD di lingkungan sekolah, menurut dia, juga terus dilakukan yaitu dengan memantau jentik secara berkala melalui program Gerakan Laskar Berlian (bersih lingkungan anti nyamuk di lingkungan sekolah).

“Melalui program ini, sekolah melaksanakan 3M. Yaitu menguras, menutup dan mengubur,” ujar Sarimin.

Menguras, dilakukan dengan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum dan lainnya. Selanjutnya, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga dan mempertahankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *