KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Pengerjaan drainase di tanjakan Semboja, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau mendapat sorotan tokoh masyarakat Sanggau, Abdul Rahim. Ia menilai, proyek tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan.
Rahim mengatakan, pengerjaan drainase sampai ke bawah dekat SMA Negeri 1 itu beberapa kali bongkar pasang. Ia menyebut, secara kasat mata pekerjaan itu sangat tidak enak dipandang mata dan mengindikasikan kalau ada yang tidak beres dalam pengerjaannya.
“Kita minta instansi terkait dan pengawasan terhadap pekerjaan itu benar-benar dilaksanakan secara maksimal. Jangan hanya melihat sepintas, tapi sampai proses pekerjaan itu berjalan baik,” ujar Rahim, Kamis (16/09/2021).
Kepada aparat penegak hukum, ia juga meminta agar pekerjaan tersebut diawasi.
“Aparat penegak hukum perlu juga mempertanyakan, menegur jika ada kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai. Jangan sampai pekerjaan sudah selesai, lalu ada yang tidak beres, baru dilakukan pembinaan,” harap Rahim.
Ia juga meminta pelaksana pekerjaan drainase di jalan nasional tersebut, tidak menyimpan material proyek sembarangan.
“Material jangan menumpuk di parit. Kalau hujan ya saluran drainase pasti tersumbat, air meluap dan kemudian rumah warga di bawahnya banjir lagi. Jadi tolong diperhatikan juga masalah ini,” imbuh Rahim.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sanggau John Hendri saat dikonfirmasi mengatakan, proyek drainase Semboja itu dikerjakan oleh Satker APBN Kementerian PUPR.
Hanya saja ia belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait pekerjaan tersebut.
“Kalau panjangnya, anggarannya ndak hafal, saya masih rapat di Bapenda.nanti saya telpon dulu PPK-nya ya,” pungkas John Hendri. (Ram)