KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Sebagai bentuk penghormatan pada leluhur, masyarakat hukum adat Dayak Hibun menggelar ritual Ndudok Bayang Podagi Singo atau peletakan patung pedagi Kakek Singo Macan di Dusun Emberas Pasae, Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hulu, Rabu (26/5/2021).
Acara kebudayaan yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat ini dihadiri Ketua Pemangko Poyo Tono Hibun, Marina Rona, Dewan Penasehat Pemangko Poyo Tono Hibun, Fransiskus Suwondo, Ketua Umum Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS), Yuvenalis Krismono, Temonggong Hibun Kecamatan Tayan Hulu, G Radusi dan Temonggong Hibun Hayo Beatus Pius Onomuo ET.
“Sebagai masyarakat hukum adat Dayak Hibun, kita menghormati para leluhur sebagai salah satu bentuk nyata kita menghormati roh leluhur dengan melakukan ritual tersebut,” kata Ketua Pemangkou Poyo Tono Hibun, Marina Rona.
Doktor bidang ilmu hukum itu menjelaskan, tujuan ritual tersebut selain melestarikan adat budaya, juga mohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui para leluhur agar masyarakat dilindungi dari segala macam penyakit, termasuk Covid-19.
“Ini juga sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen padi dan mohon agar proses perladangan berikut diberkati Penompo (Tuhan Yang Maha Esa) melalui perantara pedagi,” ucapnya.
Kepada seluruh masyarakat hukum adat Dayak Hibun, Rona yang saat ini menjabat sebagai Kabag Hukum Setda Kabupaten Sanggau mengajak untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam mencegah penularan Covid-19.
“Tetap patuh protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Kita harus kompak dan bersatu sebagaimana slogan Jayo…Jayo…Jayo. Sehingga masyarakat hukum adat Dayak Hibun bisa berjaya, berdaulat dan bermartabat,” ujarnya.
Dewan Penasehat Pemangkou Poyo Tono Hibun, Fransiskus Suwondo mengajak masyarakat hukum adat Dayak Hibun tetap menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya secara turun temurun.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Partai Nasdem ini juga berpesan kepada masyarakat hukum adat Dayak Hibun agar tetap kompak.
Kegiatan ini juga diapresiasi Ketua Umum PDKS Yuvenalis Krismono.
“Saya bangga karena masyarakat hukum adat Dayak Hibun yang hadir patuh protokol kesehatan,” ucapnya.
Sebagai orang Hibun, Krismono mengajak untuk tetap eksis dan berkontribusi demi pelestarian adat istiadat dan budaya serta kemajuan daerah.
Untuk bisa bersaing dan menjadi kebanggaan, Krismono menyebut, hal penting yang harus menjadi perhatian adalah terkait SDM. (ram)