LANDAK– Bupati Landak Karolin Margret Natasa meresmikan dan mengikuti prosesi pemberkatan Gedung Pastoran Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor oleh Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus dan dihadiri oleh Sekda Landak, Ass Intel Lantamal XII/Pontianak, Anggota DPRD Kabupaten Landak Margareta, Camat Mandor, Pastor Kepala Paroki Mandor beserta pastor, frater, bruder dan suster, Forkopicam mandor, Kades Se-kecamatan mandor, tokoh agama, tokoh masarakat dan umat katolik Santo Paulus dari Salib Mandor, Rabu (14/04/21) sore.
“Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas berkatnya kita semua diberikan kesehatan untuk bisa hadir ditempat ini, berkumpul dengan penuh suka cita karena kita telah menyelesaikan salah satu pekerjaaan besar, mimpi kita, cita-cita kita bersama, yang sudah sangat lama dirindukan oleh masyarakat umat Katolik yang ada di kecamatan mandor,” tukas Karolin.
Lebih Lanjut Karolin menyampikan bahwa selama ini Kecamatan Mandor masih menginduk paroki di sungai pinyuh, tetapi pada hari ini sudah mempunyai Paroki sendiri. Dengan ditandai peresmian paraoki dan akan menjadi sejarah baru dalam sejarah umat Katolik di kabupaten Landak khususnya Kecamatan Mandor.
“Proses pembangunan gedung paroki ini sangat begitu cepat, tidak sampai satu tahun pembangunanya dan pada hari ini saya kembali lagi untuk meresmikan gedung Pastoran Kecamatan Mandor dan ini patut Kita syukuri bersama, walaupun dalam situasi Pandemi COVID-19, tetapi Kita dapat menyelesaikannya dan tentu saja berkat Dari Tuhan yang maha kuasa Yesus Kristus dan kita semua yang telah menjalin kekompakan sampai dengan gedung paroki ini dapat kita bangun bersama,” ujar Karolin.
Sebagai pemerintah Kabupaten Landak Karolin mengapresiasi apa yang telah dilakukan, semua demi kemajuan masyarakat Kabupaten Landak. Karolin berharap peresmian paroki ini dengan para pastor yang siap melayani dengan pelayanan yang semakin dekat, maka peningkatan kualitas masyarakat Kecamatan Mandor dan paroki baru juga semakin baik di masa yang akan datang.
“Laksanakan pembinaan umat mulai dari anak-anak, remaja sampai dengan lansia, agar Dari sisi keimanan semoga dapat terlayani baik. Sekali lagi saya sampaikan semua ini dapat terwujud karena gotong-royong. Kalau Kita tidak kompak, tidak gotong-royong, tidak bersama-sama, Tidak mungkin gedung paroki ini bisa terwujud. Kita berikan tanah dari pemerintah daerah mulai dari jaman Bupati sebelumnya untuk prosesnya, kemudian bapak uskup agung Pontianak, berserta umat, panitia, dewan Pastoran, semuanya berkerja sama menyumbangkan berbagai hal sehingga bisa terwujud pada hari ini,” terang Karolin.
Karolin juga meminta kepada seluruh masyarakat khususnya umat Katolik di Kecamatan Mandor untuk tetap menjaga kekompakan dan gotong-royong untuk tetap dipelihara, tidak hanya untuk mewujudkan bangunan fisik semata, tetapi juga membangun gereja yang sebenarnya ditengah umat dan menjadi tantangan terus-menerus dimasa yang akan datang.
“Bagaimana kita membangun kebersamaan, bagaimana kita membangun kekeluargaan, bagaimana kita membangun kecamatan mandor ini semakin baik dimasa yang akan datang,” tutup Karolin.