Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Militer Myanmar Ambil Alih Kekuasaan Setelah Tangkap Aung San Suu Kyi

Militer Myanmar Ambil Alih Kekuasaan Setelah Tangkap Aung San Suu Kyi

Jenderal Min Aung Hlaing. ©2015 Merdeka.com

 

MYANMAR – Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah Aung San Suu Kyi dan pemimpin politik lainnya ditangkap. Kudeta terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer menyusul sengketa pemilu.

Beberapa jam setelah penangkapan itu, TV militer mengumumkan darurat nasional selama setahun.

Myanmar, juga dikenal sebagai Burma, dipimpin militer sampai reformasi demokrasi dimulai pada 2011.

BACA: Aroma Kudeta Merebak di Myanmar, Militer Tangkap Aung San Suu Kyi dalam Operasi Fajar

Pada Senin (1/2), seperti dilansir BBC, militer menyampaikan pihaknya menyerahkan kekuasaan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing. Sementara itu, para tentara dikerahkan di jalan-jalan di ibu kota negara Nay Pyi Taw, dan kota utama Yangon.

Pada pemilu November 2020, partai yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi
(NLD) memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan. Namun militer menuding pemilu berlangsung curang.

Sebelumnya juru bicara NLD, Myo Nyunt menyampaikan Suu Kyi, Presiden Win Myint dan pemimpin lainnya ditangkap pada pagi buta. Namun dia meminta agar rakyat Myanmar menanggapi hal ini dengan bertindak sesuai hukum yang berlaku.

Menurut anggota keluarga, tentara juga menyambangi rumah kepala menteri di sejumlah daerah dan menangkap mereka.

Koneksi data internet dan layanan jaringan seluler terputus di kota-kota besar, sementara media pemerintah MRTV tak bisa siaran karena masalah teknis.

Jaringan telekomunikasi dengan Nay Pyi Taw terputus dan sulit untuk memantau keadaan di sana.

Di Yangon, jaringan telepon dan internet dibatasi, di mana banyak provider memutus jaringan mereka.

Ada laporan warga di Yangon menyerbu ATM untuk menarik uang mereka di tengah prediksi akan adanya kegentingan dalam beberapa hari ke depan. Beberapa mesin ATM tak bisa diakses dan belum jelas apakah bank akan tetap beroperasi. [Sumber: merdeka.com]

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *