Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Pilkada Serentak 2020 di Kalbar, Prabasa: Secara Umum Kondusif

Pilkada Serentak 2020 di Kalbar, Prabasa: Secara Umum Kondusif

Foto: Prabasa Anantatur

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Kendati tahapan demi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 7 Kabupaten di Provinsi Kalbar berlangsung di tengah pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), semua berjalan lancar.

“Alhamdulillah pelaksanaan Pilkada Serentak di 7 kabupaten di Kalbar ini berjalan dengan kondusif dan lancar,” kata Prabasa Anantatur, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/12/2020).

Memang, kata Prabasa, terdapat beberapa pengaduan, baik oleh Bakal Calon (Balon) maupun Pasangan Calon (Paslon), namun sudah bisa diselesaikan Badan Pengawaa Pemilu (Bawaslu).

“Kalau masih ada yang belum terselesaikan, barangkali bisa diselesaikan sebelum penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih,” ucap Prabasa.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Penyelenggara Pemilu; Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, serta Aparat Keamanan yang telah menyelesaikan beberapa kendala dengan baik. “Sehingga tidak ada gejolak berarti di 7 kabupaten yang Pilkada,” ujar Prabasa.

Lancarnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 ini, lanjut Prabasa, tentunya kerjasama semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang tetap menjaga protokol kesehatan selama Pilkada.

Prabasa yang juga Sekretaris Partai Golkar Provinsi Kalbar ini juga turut memastikan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. “Saya selalu mengingatkan kandidat, khususnya yang diusung Partai Golkar untuk selalu mengutamakan protokol kesehatan,” tuturnya.

Pada tahap kampanye, Prabasa yang juga turun ke lapangan, merasakan betul kondisi berbeda dengan Pemilu-Pemilu sebelumnya. “Sangat berbeda, 180 derajat dengan kampanye-kampanye yang kita lakukan sebelum pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Penekanan protokol kesehatan, kata Prabasa, menyebabkan masa-masa kampanye lebih capek dibanding sebelumnya. “Misalnya terkait pembatasan peserta kampanye dialogis yang hanya 50 orang,” katanya.

Begitu selesai, lanjut dia, ternyata datang lagi masyarakat. “Lantaran lebih dari 50 orang, tempatnya pun kita pisahkan, atau dipindah ke tempat lain,” tutur Prabasa.

Selain terkait pembatasan peserta yang ditetapkan Kemendagri dan DPR-RI itu, tambah Prabasa, rentang wilayah di kabupaten di Kalbar ini juga menjadi permasalahan tersendiri. “Wilayahnya sangat jauh, luar biasa, jarak antarpenduduk jauh-jauh, tentu berbeda dengan di pusat kota atau di Jawa,” paparnya.

Kondisi geografis tersebut, lanjut Prabasa, menyebabkan kampanye hanya bisa dilakukan di dua atau tiga titik dalam satu hari. Melengkapi kendala terkait pembatasan warga yang hadir dalam kampanye di masa pandemi ini.

“Tetapi semuanya sudah dijalani. Sekarang sudah proses penghitungan hasil. Mudah-mudahan dapat segera diumumkan sesuai yang dijadwalkan KPU,” harap Prabasa.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *